Tren menanam tanaman hias atau florikultura semakin Terkenal semenjak pandemi Covid-19. Selain menambah keindahan dan estetika rumah dan interior, telah berkembang tren urban jungle yang mendorong penggunaan tanaman hias sebagai dekorasi rumah.
Hobi menanam tanaman hias dapat memberikan Dampak terapi dan mengurangi stres. Kini menanam tanaman hias Bukan hanya sebatas dilakukan Demi keindahannya saja, Tetapi Mempunyai nilai jual yang tinggi. Dukungan teknologi dan media sosial semakin memudahkan orang Demi berbisnis tanaman hias, bahkan merambah ke pasar Dunia.
Jawa Barat Jadi Surga bagi Petani Krisan
Salah satu tanaman hias yang Mempunyai banyak peminat adalah krisan. Wangi yang khas dari krisan sering digunakan Demi bahan baku pembuatan parfum. Corak yang Berbagai Ragam dan Elok Membikin krisan banyak digunakan Demi dekorasi rumah Berkualitas dalam bentuk karangan Merekah, Merekah potong ataupun Merekah dalam pot.
Krisan yang ditanam di halaman rumah dapat berfungsi Demi membersihkan udara. Selain dinikmati keindahannya, krisan juga dimanfaatkan Demi Kesehatan yang dikenal dengan teh krisan.
Segudang manfaat dari krisan Membikin beberapa petani mencoba peruntungan dengan menanamnya. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pendataan Sensus Pertanian (ST) pada tahun 2023, pada Seluruh subsektor pertanian termasuk pada petani krisan.
Hasil ST2023 mencatat terdapat Sekeliling 5 ribu lebih rumah tangga yang mengusahakan tanaman krisan. Rumah tangga yang mengusahakan tanaman krisan adalah mereka yang menanam tanaman krisan dengan tujuan Sebagian atau seluruh hasilnya Demi dijual/ditukar.
Rumah tangga pengusaha krisan paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat, sejumlah 1.811 rumah tangga. Di urutan kedua terdapat di Jawa timur, sejumlah 1.625 rumah tangga, diikuti Sumatra Utara dan Jawa Tengah dengan jumlah Sekeliling 700 lebih rumah tangga.
Selaras dengan jumlah rumah tangga pengusaha krisan, Merekah krisan paling banyak dihasilkan di Jawa Barat. Dengan luas panen Dekat 3 juta m2 Bisa memproduksi Dekat 185 juta tangkai pada tahun 2023. Hal ini seperti yang telah dirilis oleh BPS pada tahun 2023.
Produksi tertinggi kedua dihasilkan di Jawa Tengah dengan luas panen Sekeliling 2 juta m2 Bisa menghasilkan 140 juta tangkai. Meskipun jumlah rumah tangga yang mengusahakan hanya 714 rumah tangga, Bukan setinggi Jawa Timur.
Hal ini menunjukan produktivitas tanaman krisan di Jawa Tengah lebih tinggi Apabila dibandingkan dengan Jawa Timur yang menduduki peringkat produksi tertinggi ketiga. Dengan luas panen Sekeliling 2,13 juta m2, Jawa Timur Bisa menghasilkan 124 juta tangkai pada tahun 2023.
Sebagai salah satu bahan baku pembuat parfum, permintaan produksi krisan Maju meningkat. Produksi tertinggi diperoleh pada tahun 2018, dengan luas panen Dekat 11 juta m2, menghasilkan 488 juta tangkai. Produksi mengalami penurunan pada tahun 2019. Dengan luas panen Sekeliling 10 juta m2, Bisa menghasilkan 465 juta tangkai krisan.
Pada tahun 2020 produksi sempat berhenti dikarenakan Pandemi Covid-19. Meskipun luas panennya mencapai Dekat 9 juta m2, Tetapi Bukan panen sama sekali.
Setelah Pandemi mereda, dalam 3 tahun terakhir produksi krisan menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2023 dengan luas yang hanya 7 juta lebih m2, Bisa menghasilkan Dekat 465 juta tangkai. Hal ini menunjukan produktivitas tanaman krisan kian membaik.
Pesona Krisan Merambah Pasar Dunia
Pesona krisan Bukan terbatas pada pasar domestik. Tetapi telah merambah ke pasar Dunia. Beberapa negara asing yang menjadi tujuan Istimewa ekspor krisan seperti Jepang, Malaysia, Australia, dan Timor Timur.
Berdasarkan basis data ekspor-impor Kementerian Pertanian, nilai ekspor krisan dalam 5 tahun terakhir menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2023, tercatat ekspor krisan mencapai 308 ton dengan nilai mencapai US$1,5 juta.
Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan volume ekspor krisan menurun dari 47,82 ton pada tahun 2019 menjadi 43,48 ton pada tahun 2020, Tetapi secara nilai meningkat. Kenaikan volume dan nilai ekspor krisan ini, berbanding lurus dengan produksi krisan yang meningkat.
Menanam tanaman hias di masa ini bukan Tengah sekadar kebutuhan estetika, Tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat, Acuh lingkungan, dan bahkan Kesempatan bisnis. Tanaman hias Bukan hanya menjadi simbol modernitas Tetapi juga sebuah apresiasi terhadap alam di tengah kehidupan yang serba Segera.
Baca Juga: Volume Ekspor Tanaman Obat, Aromatik, dan Rempah-Rempah Indonesia dalam Satu Dasa warsa Terakhir