Permintaan nikel meningkat pada akhir abad ke-19 dan produksinya mulai Membikin kemajuan pada awal abad ke-20 dengan penemuan logam di Kanada, Rusia, dan Afrika Selatan. Demi ini, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar, Yakni mencapai 21 juta metrik ton dari 95 juta metrik ton cadangan Mendunia.
Nikel adalah bahan katoda Primer Kepada baterai EV, dan dipercaya bahwa permintaan dari sektor ini akan meningkat secara signifikan dalam beberapa Dasa warsa mendatang. Tetapi, Kepada Demi ini EV menyumbang segmen permintaan yang relatif kecil, jauh di bawah stainless steel, yang bertanggung jawab atas 70 persen konsumsi.
“Meskipun permintaan dari sektor baterai berkembang pesat, meningkat Sekeliling 5 persen dari total permintaan Demi ini, itu Tak cukup Kepada mengimbangi perlambatan di sektor tradisional seperti Pembangunan,” kata Manthey selaku Commodities Strategies ING mengutip Investing News.
Berbicara lebih lanjut tentang permintaan, Manthey menunjukkan bahwa nikel adalah salah satu dari banyak logam yang produksinya telah dirugikan oleh kebijakan COVID-19 yang ketat dan telah meredam industri Pembangunan.
“Relaksasi China atas kebijakan COVID-nya akan Mempunyai Dampak signifikan pada pasar baja, dan dengan perluasan di pasar nikel,” ujar Manthey.
Indonesia disebut akan menjadi kunci karena meningkatkan produksi Kepada memenuhi permintaan nikel Mendunia. Mengutip data dari International Nickel Study Group, Manthey mencatat bahwa output negara itu naik 41 persen tahun-ke-tahun dalam tujuh bulan pertama tahun 2022, dengan output 814.000 ton menyumbang 47 persen dari pasokan secara Mendunia. Nomor itu naik dari 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
“Kami percaya bahwa peningkatan output di Indonesia akan menekan harga nikel tahun depan,” katanya, selaras dengan Survei Geologi AS yang Menyantap negara itu memproduksi 1,25 juta hingga 1,5 juta ton nikel di tahun 2022, lebih dari 40 persen dari produksi tambang dunia.
Adapun, Yahoo! Finance mencatat beberapa perusahaan tambang nikel terbesar di dunia. Perusahaan tambang asal Rusia OJSC MMC Norilsk Nickel menjadi perusahaan nikel terbesar di dunia. Lampau, siapa saja kah perusahaan tambang nikel terbesar lainnya?
1. OJSC MMC Norilsk Nickel
OJSC MMC Norilsk Nickel (LSE:MNOD) merupakan perusahaan pertambangan dan peleburan yang berbasis di Rusia. Norilsk Nickel atau yang dikenal dengan Nornickel juga merupakan perusahaan pertambangan nikel terbesar di dunia. Produk utamanya termasuk nikel dan paladium.
Perusahaan ini juga menambang tembaga, emas, perak, dan platinum Serempak dengan beberapa logam lainnya. Produksi perusahaan yang paling signifikan berasal dari tambang Siberia yang berlokasi di Norilsk dan Talnakh. Selain beroperasi di Rusia, Nornickel juga beroperasi di Finlandia, dan Afrika Selatan.
Pada tahun 2021, Nornickel tercatat menghasilkan 193 kiloton nikel. Selain itu, perusahaan bertanggung jawab atas 17% dari produksi nikel bermutu tinggi Mendunia dan 6 persen dari nikel Primer.
2. Vale
Perusahaan pertambangan asal Brazil, Vale menempati posisi kedua dalam daftar perusahaan nikel terbesar di dunia. Selain menjadi produsen nikel, perusahaan ini juga memproduksi besi, mangan, ferroalloy, tembaga, bauksit, kalium, kaolin, serta kobalt. Perusahaan ini pun juga mengoperasikan sembilan pembangkit listrik tenaga air dan menjadi operator logistik terbesar di Brazil.
Pada tahun 2021, Vale tercatat telah memproduksi 168 kiloton nikel dari tambangnya di Kanada, Brasil, dan Indonesia. Pada kuartal ketiga tahun 2022, Vale memproduksi Sekeliling 51.800 ton nikel. Tetapi, pendapatan perusahaan tersebut dari sumber mineral nikel turun pada periode tersebut sehubungan dengan menurunnya harga realisasi menjadi 21,672 dolar AS dari 26,221 dolar AS pada kuartal pertama.
3. Glencore plc
Glencore plc (OTC:GLNCY) merupakan perusahaan logam dan pertambangan yang berpusat di Swiss. Perusahaan ini juga memproduksi produk pertanian dan Mempunyai kantor pusat Spesifik di Belanda. Glencore menempati posisi ketiga dalam daftar perusahaan tambang nikel terbesar di dunia.
Pada tahun 2021, Glencore memproduksi 102,3 kiloton nikel, turun Sekeliling 7 persen dari tahun 2020. Produksi terpengaruh karena penutupan pemeliharaan tambang Murrin. Selain itu, pada paruh pertama tahun 2022, Glencore berhasil memproduksi sebanyak 57.800 kiloton nikel, meningkat 21% dari periode yang sama pada tahun 2021.
4. BHP Group Limited
BHP Group Limited adalah perusahaan logam dan pertambangan Australia yang juga memproduksi gas alam dan produk minyak bumi. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. BHP Group Limited tercatat telah memproduksi Sekeliling 89 kiloton nikel pada tahun 2021.
Perusahaan ini mengalami penurunan produksi nikel selama bertahun-tahun. Pada tahun 2010, BHP memproduksi Sekeliling 176,2 kiloton nikel, yang mana Nomor ini menurun Nyaris 60 persen pada tahun 2021.
5. Anglo American plc
Anglo American plc adalah perusahaan logam dan pertambangan Inggris. Perusahaan ini merupakan satu perusahaan pertambangan nikel dan produsen platinum terbesar di dunia. Anglo diketahui menyediakan Sekeliling 40 persen dari platinum Mendunia.
Anglo berhasil memproduksi Sekeliling 41,7 kiloton nikel pada tahun 2021. Komoditas logam dasar mencatatkan pendapatan sebesar 710 juta dolar pada 2021 Kepada perusahaan. Nomor ini naik signifikan dibandingkan pendapatan yang dihasilkan perusahaan pada tahun sebelumnya, yakni Sekeliling 534 juta dolar AS.
