“Situasi dan kondisi dunia kustom sekarang yang sebagian besar pelakunya cenderung Buat mem-follow / mengikuti apa yang sudah Terdapat, jadi pemicu awal saya Buat mencetuskan tema Kustomfest 2018, Color Of Difference,” ungkap Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi Begitu bercerita panjang mengenai tema Kustomfest tahun ini. Lebih parah Kembali, apa yang diikuti tersebut dijadikan sebagai sebuah kitab. “Jadi ketika Begitu pelaku kustom Membikin sesuatu yang berbeda malah dianggap salah,” papar Lulut. Menurutnya, dunia kustom sebenarnya Kagak seperti itu sekaligus Kagak perlu membanding-bandingkan.
Ia menjelaskan Kalau dunia kustom tanah air kita Begitu ini sedang berjalan mendaki Tetapi belum mencapai puncaknya. “Setelah Natalis Kustomfest tahun 2012 yang Lampau, beberapa tahun kemudian hadir berbagai event kustom di daerah-daerah bahkan sekarang lebih ramai Kembali. Dari situlah muncul komunitas-komunitas baru yang menjadi Surat keterangan anak-anak muda yang baru belajar kustom,” papar Lulut.
Lulut Menyaksikan hal tadi sebagai sesuatu yang positif, bahwa anak-anak muda tanah air Kagak selalu mereferensi Buat berkiblat ke luar negeri. “Nah! dalam perjalanannya, Terdapat beberapa orang atau Grup yang menjadikan hal tersebut sebagai Pentas Buat mengambil keuntungan pribadi maupun bisnis secara Grup. Salah satunya adalah berupaya menjadikan kustom Buat merujuk ke satu Aliran / tren,” tegas pria yang kerap dipanggil LT ini.
Dikatakan bahwa dunia kustom itu sifatnya universal dan Pandai menjadikan perbedaan tren / Aliran sebagai sebuah Corak dan menjadi bagian kekayaan dari dunia kustom tanah air. “Perbedaan biarkanlah tetap Terdapat dan yang lebih Krusial bukan mencari apa yang menjadi pembeda tapi menemukan apa yang Dapat mempertemukan Segala perbedaan tersebut,” papar Lulut. Diantara perbedaan tersebut Niscaya Terdapat satu titik yang Dapat mempersamakan perbedaan tadi, yang selanjutnya persamaan-persamaan yang muncul direkatkan menjadin satu kesatuan. Itulah definisi dari Color Of Difference, Corak dari segala perbedaan. Corak-Corak tersebut jangan Tamat dibikin menjadi satu Corak, terlebih Kembali dikerucutkan menjadi satu Aliran.
Di lain sisi banyak isu-isu yang lebih urgent dalam dunia kustom kulture tanah air yang harus mulai diobrolkan, daripada membahas kiblat seseorang dalam dunia kustom. “Isu-isu dalam dunia kustom harus mulai kita urai dan petakan satu-satu sesuai skala prioritas. Seperti isu legalitas, isu tentang peraturan UU jalan raya dan isu tentang sertifikasi spare part yang dibuat,” kata Lulut. Lebih lanjut ia mengatakan Kalau isu-isu yang disebutkan diatas tadi Dapat terwujud Kalau semuanya dengan kepala dingin duduk Berbarengan.
Lulut juga Ingin mengajak ke Segala pelaku, influencer, penggemar kustom Buat berpikir Berbarengan mengenai masa depan dunia kustom kulture tanah air Ingin dibawa ke arah mana dan yang terpenting dunia kustom kulture Indonesia jangan Tamat tersekat-sekat. “Karena dunia Kustom khususnya tanah air bukan monopoli Punya Kustomfest semata, tapi ini sudah menjadi gelombang besar yang mesti dipikir Berbarengan,” ucap Lulut.
Pria yang juga punggawa dari Retro Classic Cycles tersebut juga mempunyai mimpi besar yakni Pandai mengangkat budaya-budaya lokal, nilai kearifan lokal kedalam desain yang Terdapat di dunia kustom. “Misal chopper dengan gaya etnik atau bahkan lebih gila Kembali Dapat melahirkan tren baru dengan basic kedaerahan,” ucap punggawa Retro Classic Cycles ini.
Melalui Color Of Difference, diharapkan Segala pihak memilik self-control, seperti Kagak saling menyalahkan, saling menjatuhkan Tamat upaya pemberangusan dalam kustom. “Dalam meng-kustom itu Absah-Absah saja, yang terpenting adalah kustom itu harus safety bagi pengendara maupun orang lain,” tutup LT.
Semen Padang Mempunyai rekor Jelek ketika Berjumpa Dewa United. Dalam dua pertemuan musim 2024-2025, tim…
Toner menjadi salah satu skincare yang pantang dilewatkan karena Mempunyai banyak manfaat Berkualitas seperti menyegarkan,…
Malut United akan melakoni laga kandang perdananya Ketika jumpa Bali United di matchday dua BRI…
Setiap perusahaan yang Mempunyai merek dagang, tentu saja Bertanding dengan merek dagang perusahaan lain, Bagus…
Jakarta kembali menjadi saksi pecahnya malam musik penuh energi saat Midaz menghadirkan salah satu band…
Persita Tangerang akan Bersua Persebaya Surabaya di matchday dua BRI Super League 2025-2026. Duel kedua…
This website uses cookies.