Chris Paul Bicara Tentang Clippers, Harden, dan Masa Depannya di Los Angeles

Chris Paul, Personil baru Los Angeles Clippers, adalah salah satu pemain langka yang tampaknya semakin berkembang seiring pengalaman. Baru-baru ini, Paul berbicara banyak tentang perjalanan kariernya. Mengingat nostalgia dengan masa-masanya di Clippers. Reuni dengan James Harden, dan tentang rencananya di masa depan. 

Paul memulai pembicaraan dengan mengingat era “Lob City” Serempak Blake Griffin dan DeAndre Jordan. Paul menyebutnya sebagai salah satu periode paling mendebarkan dalam kariernya dan mengakui bahwa ia Lagi merindukannya.

“Itu Lob City. Terdapat beberapa tahun yang hebat, masa-masa yang hebat,” kata Paul. “Rasanya gila ketika memikirkan pertandingan dan Menyantap atletisme dan kegembiraan itu setiap hari. Saya merindukannya. Gila betapa cepatnya waktu berlalu, tapi senangnya Bisa kembali ke rumah Serempak keluarga dan kembali Serempak Clippers.”

Kedatangan Paul ke Clippers pada tahun 2011 langsung mengubah arah waralaba. Serempak Griffin dan Jordan, ia membantu meluncurkan era “Lob City” yang ikonis. Di puncak kariernya, Paul menjadi jenderal lapangan di balik gaya bermain basket yang memukau yang mengubah Clippers menjadi penantang yang konsisten di Kawasan Barat dan membentuk kembali budaya tim.

Selama enam musimnya di Los Angeles, Paul tampil dominan secara statistik. Ia mengukuhkan reputasinya sebagai point guard murni terbaik di Aliansi, memimpin NBA dalam asis dan steal beberapa kali. Ia beberapa kali terpilih dalam All-Star dan All-NBA, sementara penguasaannya dalam pick-and-roll dan pertahanan elit mengukuhkannya sebagai pemain yang lengkap sekaligus pemimpin yang tak terbantahkan.

Tetapi, era Lob City datang dengan kekecewaan pascamusim. Meskipun Mempunyai musim reguler yang kuat dan ekspektasi kejuaraan, Clippers Tak pernah lolos dari babak kedua playoff Kawasan Barat . Cedera yang datang terlalu Segera dan kegagalan yang merugikan Membangun tim gagal mencapai tujuan Penting mereka, mengubah era tersebut menjadi era yang penuh Asa yang belum terpenuhi.

Kini berusia 40 tahun, Paul membawa warisan sebagai salah satu garda terhebat di NBA modern. Meskipun CP3 Tak Kembali berada di puncak performanya, ia bertekad Demi memberikan Akibat yang signifikan bagi Clippers musim ini, dalam periode pertamanya Serempak tim tersebut sejak 2017.

Paul Formal kembali ke Clippers Demi periode keduanya Serempak tim tersebut, di mana ia akan bereuni dengan mantan rekan setimnya di Houston Rockets, James Harden. Paul dan Harden sebelumnya pernah bekerja sama di Houston dari tahun 2017 hingga 2019, dan Nyaris menggulingkan dinasti Golden State Warriors yang beranggotakan Stephen Curry, Klay Thompson, Draymond Green, dan Kevin Durant. Meskipun sukses di lapangan, kemitraan mereka tetap diwarnai ketegangan, termasuk cuplikan perdebatan sengit yang beredar luas di Gim 3 Final Kawasan Barat 2018.

“Ya, kami sudah membicarakannya,” kata Paul kepada ClutchPoints. “Dan kami membahas sejarah kami di Houston. Dan lucunya, Demi klip yang beredar itu, Terdapat banyak hal, bahkan yang lebih Kocak dari itu. Itulah Rekanan kami.”

Selama karier mereka Serempak Rockets, duo pemain belakang ini membantu Harden meraih status MVP di musim 2018-2019, di mana ia mencatatkan rata-rata 36,1 poin, 6,6 rebound, 7,5 asis, dan 2,0 steal per pertandingan. Kini, Paul Percaya mereka Mempunyai kesempatan lain Demi meraih kesuksesan di Los Angeles.

“James Harden adalah salah satu pemain yang suka berada di pusat kebugaran sepanjang hari,” tambah Paul. “Jadi, sungguh luar Normal kami mendapatkan kesempatan ini Kembali setelah dua tahun itu dan kesuksesan yang kami raih. Kami Paham betul bahwa kami Lagi Mempunyai urusan yang belum selesai, jadi kami mendapat kesempatan Demi Menyantap apa yang terjadi di sini.”

Chris Paul berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain paling kreatif di Aliansi, bahkan di usia 40 tahun. Selama Serempak San Antonio Spurs, ia bermain dalam Segala 82 pertandingan, mengukir peran sekunder Tetapi berpengaruh dalam skuad muda tersebut. Meskipun dalam kondisi prima, ia mengisyaratkan bahwa musim ini mungkin akan menjadi musim terakhirnya di NBA. 

“Entahlah… Kurasa sepanjang musim ini, pada suatu titik… kau Paham. Kau sendiri yang akan menemukannya, begitulah ceritanya. Lebih dari apa pun musim ini, Saya Niscaya akan menikmatinya. Saya Tak menganggapnya remeh. Saya sudah lama Ingin kembali Serempak keluargaku,” kata Chris Paul, melalui Malika Andrews di ESPN.

Meskipun Chris belum mengonfirmasi rencananya Demi musim NBA 2026-2027, ia mengisyaratkan bahwa masa depannya mungkin bergantung pada perkembangan Clippers musim 2025-2026. Yang Niscaya, pemain veteran ini telah berhasil menghindari cedera serius, sehingga mempertahankan fisik yang impresif. Oleh karena itu, menjaga konsistensi dan bebas cedera dengan tim dapat memainkan peran Krusial dalam keputusannya.

Los Angeles Clippers telah menjadi pemain kunci di luar musim, mengamankan pemain-pemain kunci seperti Brook Lopez, Bradley Beal, dan Chris Paul. Meskipun para kritikus menyuarakan kekhawatiran atas masa depan tim karena keputusan-keputusan ini, akuisisi-akuisisi ini secara signifikan meningkatkan kualitas tim. Tetapi, Chris Paul mungkin Tak akan menjadi starter di tim.

Brian Windhorst dari ESPN melaporkan bahwa Chris Paul Tak akan mengambil peran Penting Serempak Clippers dan bahkan mungkin absen dalam beberapa pertandingan. Meskipun demikian, Windhorst menyampaikan bahwa Paul sepenuhnya menerima posisi yang ditugaskan kepadanya. Peran pentingnya tetap tak terbantahkan, sebagaimana dibuktikan pada musim NBA 2024-2025, di mana para pemain yang masuk dari bangku cadangan sangat Krusial bagi kesuksesan tim. (tor)

Foto: Instagram LA Clippers