Menurut kinerja laporan keuangan sepanjang 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau Biasa dikenal sebagai BRI, membukukan Keuntungan Kudus tertinggi mencapai Rp60,64 triliun, melampaui catatan keuangan dari bank raksasa tanah air lainnya. Nilainya naik tipis dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp60,1 triliun.
“Hingga akhir tahun 2024, BRI berhasil membukukan Keuntungan Kudus sebesar Rp60,64 triliun. Pencapaian ini menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan BRI dalam meng-create value secara konsisten bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas ditengah keberpihakan BRI kepada UMKM,” ungkap Direktur Primer BRI Sunarso di konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV pada Rabu (12/2/2025).
BRI juga meraup pendapatan Tumbuh Kudus sebesar Rp142,05 triliun, naik 3,38% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp137,40 triliun.
Dengan demikian, total aset BRI per 2024 mencapai Rp1.992,98 triliun, naik 1,42% secara tahunan. BRI juga mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan.
“Penyaluran kredit BRI didominasi oleh segmen UMKM dengan Bagian mencapai 81,97% dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp 1.110,37 triliun,” lanjutnya.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terjaga pada 2,94% Kepada nilai gross dan 0,75% Kepada net pada Desember 2024. NPL coverage mencapai 215,01%.
“Hal ini Dapat dibaca dari membaiknya rasio non-performing loan atau NPL yang tahun Lewat di level 2,95% dan sekarang NPL Dapat kita turunkan menjadi 2,78%,” ungkap Sunarso.
Kalau Bank Lain?
Keuntungan Bank Berdikari
Sementara itu, PT Bank Berdikari (Persero) Tbk atau Bank Berdikari berhasil membukukan Keuntungan Kudus sebesar Rp55,8 triliun sepanjang 2024. Nilainya ini tumbuh positif 1,31% dari tahun 2023 yang sebesar Rp55,06 triliun.
“Bank Berdikari membukukan kinerja yang terjaga dengan Berkualitas dengan Keuntungan Kudus secara konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun atau tumbuh positif 1,31% secara year on year,” terang Direktur Keuangan dan Strategi Bank Berdikari Sigit Prastowo melalui pemaparan kinerja Kuartal IV 2024 Bank Berdikari pada Rabu (5/2/2025).
Pendapatan Tumbuh Kudus tercatat mencapai Ro102 triliun, naik 6,12% yoy, sedangkan pendapatan non Tumbuh tumbuh lebih lambat di Bilangan 4,12% mencapai Rp42,3 triliun.
Aset Bank Berdikari mencapai Rp2.427 triliun per 2024. Total asetnya ini naik 11,6$ ketimbang tahun 2023 yang sebesar Rp2.174,22 triliun.
Keuntungan BCA
Lebih lanjut, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat meraup keuntungan Kudus sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024, naik 12,7% secara tahunan dari 2023 yang sebesar Rp48,6 triliun.
“BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan Pandai melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif,” ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pada paparan kinerja keuangan BCA 2024, Kamis (23/1/2025).
Kredit korporasi BCA tumbuh 15,7% yoy mencapai Rp426,8 triliun, sementara kredit komersial juga naik 8,9% yoy menjadi Rp137,9 triliun.
Keuntungan BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan Keuntungan Kudus sebesar Rp21,46 triliun sepanjang 2024. Nilainya ini naik 2,64% yoy dari tahun 2023 yang sebesar Rp20,90 triliun.
Beban Tumbuh melonjak naik sebesar 29,24% menjadi Rp26,1 triliun, dan pendapatan bunganya naik 8,32% menjadi Rp66,58 triliun. Pendapatan Tumbuh Kudus pun turun 1,92% yoy menjadi Rp40,48 triliun.
Keuntungan BSI
Terakhir, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencetak Keuntungan Kudus sebesar Rp7,06 triliun sepanjang 2024. Nilai ini naik 22,83% yoy dibanding 2023 yang sebesar Rp5,70 triliun. Aset BSI juga menguat 15,49% yoy menjadi Rp408,41 triliun.
Baca Juga: Pilihan Bank yang Dipercaya Masyarakat Indonesia Kepada Menyimpan Tabungan