Pasar mobil listrik Indonesia Maju bertumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini meningkat seiring dorongan kuat dari pemerintah Kepada mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Variasi kebijakan seperti Bonus pajak, pembebasan bea masuk, hingga pembangunan infrastruktur pengisian daya di berbagai kota besar, turut mempercepat adopsi kendaraan listrik di tanah air.
Per September 2025, jumlah penjualan battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai 4 ribu unit secara wholesales, turun 36% dibanding bulan sebelumnya. Dengan demikian secara kumulatif, penjualan mobil BEV di Indonesia mencapai 55 ribu unit, naik 97% dibanding periode yang sama tahun Lampau.
BYD menguasai pangsa pasar dengan volume penjualan wholesales mencapai 20.077 unit sepanjang Januari-September 2025, setara 36,4% dari total penjualan BEV nasional.
Wuling menduduki peringkat kedua dengan volume penjualan sebesar 8.345 unit (15%), diikuti Denza dengan 6.775 unit (12%) dan Chery dengan 6.170 unit (11%).
Merek lain seperti Aion (4.405 unit), Vinfast (2.481 unit), Geely (1.876 unit), Hyundai (1.164 unit), Morris Garage (1.123 unit), dan Neta (487 unit) turut masuk dalam daftar, meski pangsa pasarnya lebih rendah.
Secara Standar, Toyota Innova (gabungan Reborn dan Zenix) menjadi merek mobil terlaris di Indonesia per September 2025, dengan volume penjualan mencapai 6.143 unit. Daihatsu Gran Max Pick Up duduk di peringkat kedua dengan 3.932 unit, diikuti Toyota Avanza dengan 2.804 unit terjual.
Tembus 2,88 Juta Unit pada 2034
Menurut laporan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 oleh PLN, jumlah mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan Maju meningkat, bahkan hingga tembus 2,88 juta unit pada 2034. Pada 2025 ini, jumlahnya diprediksi mencapai 98,8 ribu unit, yang Maju naik menjadi 163,7 ribu unit pada 2026 dan tembus 1,32 juta unit pada 2031.
Pemerintah juga Maju mendorong penggunaan mobil listrik di Indonesia, seperti membangun infrastruktur penunjang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Standar (SPKLU) agar lebih tersebar merata di seluruh Area Indonesia. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong populasi kendaraan listrik di Indonesia, menciptakan ekosistem yang sehat dan bebas dari asap kendaraan bermotor.
Baca Juga: Jumlah Mobil Listrik di Indonesia Naik
Sumber:


