Melalui situsnya, Forbes mempublikasikan daftar 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia 2023 atau Dunia 2.000 World’s Largest Public Company.
Guna memperoleh peringkat 2.000 perusahaan terbesar, Forbes mematok beberapa kriteria penilaian di dalamnya, mulai dari penjualan, Keuntungan, aset, serta nilai pasar yang berlandaskan data keuangan 1 tahun terakhir atau yang tersedia per 5 mei 2023 pada masing-masing perusahaan.
Menurut peringkat Dunia, perusahaan yang duduki urutan teratas merupakan JP Morgan Chase asal Amerika Perkumpulan. Perusahaan jasa keuangan dan bank investasi ini Mempunyai total Keuntungan sebanyak US$ 41,8 miliar.
Selain perusahaan-perusahaan publik top dunia, Rupanya terdapat 8 perusahaan asal Indonesia juga turut masuk dalam daftar Dunia 2.000 World’s Largest Public Company.
Kalau diurutkan berdasarkan besarnya Keuntungan, perusahaan publik asal Indonesia yang Mempunyai Keuntungan terbanyak merupakan PT Garuda Indonesia (Persero) dengan Keuntungan US$ 3,6 miliar.
Meskipun perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara komersial terjadwal yang diperuntukkan bagi penumpang, kargo, kiriman domestik dan Dunia ini berada di posisi teratas menurut Keuntungan, Tetapi pada peringkat Forbes perusahaan ini duduki urutan ke 1.572 dari 2000 perusahaan.
Posisi kedua Eksis Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang tercatat Mempunyai Keuntungan perusahaan sebanyak US$ 3,45 miliar. Dalam daftar tersebut, BRI berhasil amankan posisi di rangking 307 dari keseluruhan perusahaan.
Urutan ketiga diisi oleh Bank Central Asia (BCA) dengan total labanya mencapai US$ 2,93 miliar. Perusahaan yang dimiliki oleh Hartono bersaudara ini berada di posisi 462 dalam ranking Forbes.
Keempat, Lagi diisi oleh perusahaan di bidang perbankan yakni Bank Berdikari yang tercatat Mempunyai Keuntungan perusahaan sebesar US$ 2,72 miliar. Bank yang didirikan pada tahun 1998 silam ini menempati ranking ke 418 menurut Forbes.
Peringkat selanjutnya ditempati oleh Adaro Energy yang mempunyai total Keuntungan berkisar US$ 2,5 miliar. Perusahaan pertambangan batubara yang berkantor pusat di Jakarta ini juga tercatat dalam ranking Forbes di urutan ke 1.393.
Berikutnya Eksis Bayan Resources yang menempati ranking ke 983 dengan perolehan Keuntungan mencapai US$ 2,18 miliar. Kemudian disusul oleh Telkom Indonesia dengan jumlah Keuntungan US$ 1,4 miliar serta berhasil tempati posisi ke 787 dari 2000 perusahaan terpilih.
Terakhir, Eksis Bank Negara Indonesia (BNI) yang masuk daftar Forbes di urutan ke 930 dengan total Keuntungan sebanyak US$ 1,23 miliar.
PSM Makassar gagal mendapatkan tiga poin di laga pertama BRI Super League 2025-2026. Juku Eja…
Oppo Jadi HP Paling Banyak Dibeli Orang Indonesia
Persebaya Surabaya tersandung di laga pembuka BRI Super League 2025-2026. Green Force secara mengejutkan kalah…
Pemenang bertahan Persib Bandung meraih victory pada laga perdana BRI Super League 2025-2026. Maung Bandung…
Pandemi covid-19 turut memengaruhi dinamika ragam sendi kehidupan Mahluk, tak terkecuali kebutuhan sehari-hari masyarakat. Meski…
Malut United langsung tancap gas di laga perdana BRI Super League 2025-2026. Bertandang ke kandang…
This website uses cookies.