Indonesia pernah mendapatkan gelar pertama kalinya sebagai negara berpenghasilan menengah atas dari Bank Dunia pada tahun 2019. Hal ini tentunya sangat membanggakan pada masa itu, terlebih tahun tersebut merupakan tahun pertama pada periode kedua kekuasaan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Selang beberapa waktu, pandemi menurunkan kemampuan ekonomi Indonesia beserta negara lainnya di dunia. Pada tahun 2020, Indonesia tak Tengah mendapat predikat sebagai negara berpendapatan menengah atas. Itu berarti Indonesia hanya menikmati predikat tersebut selama satu tahun saja.
Tetapi, Indonesia berbenah pasca pandemi Covid-19. Indonesia kembali memutar roda perekonomiannya dengan berbagai kebijakan. Di tengah berbagai isu ketidakpastian ekonomi dunia dan ancaman resesi di baliknya, akhirnya pada Tahun 2023, Bank Dunia kembali menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pendapatan kelas menengah ke atas.
Hal ini terjadi karena Indonesia tercatat menghasilkan Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebanyak 4580 US Dollar. Nomor ini merupakan Nomor yang tercatat naik sebesar 9,8% dibanding tahun sebelumnya.
Pengelompokkan pendapatan negara oleh Bank Dunia ini biasanya diperbaharui setiap Copot 1 juli setiap tahunnya dengan menggunakan metode Atlas. Metode Atlas adalah sebuah metode yang menghitung rerata nilai Ubah negara dengan nilai Ubah dua tahun sebelumnya, disesuaikan dengan inflasi yang Eksis.
Negara berpenghasilan menengah atas sendiri merupakan negara dengan rentang Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita mulai dari 4466 US Dollar hingga 13845 US Dollar, berdasarkan definisi tahun 2022.
Usaha ini bukanlah usaha yang pendek. Indonesia sendiri baru mencapai PNB per kapita pada level 3000-an pada tahun 2012, dimana pada Ketika itu Indonesia tercatat Bank Dunia Mempunyai PNB per kapita sebanyak 3550 US Dollar.
Indonesia akhirnya mencapai PNB per kapita pada level 4000-an pada tahun 2019 itu sendiri, dimana pada tahun itu Indonesia memperoleh PNB per kapita sebesar 4070 US Dollar dan langsung dinobatkan sebagai negara dengan pendapatan menengah ke atas.
Bank Dunia melalui CNBC Indonesia menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami pemulihan pertumbuhan yang Berkualitas bahkan setelah diterpa badai Covid-19. Indonesia tetap menjadi negara berpenghasilan menengah atas walaupun Bank Dunia telah Meningkatkan standar pendapatannya karena inflasi.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan rasa syukurnya atas penobatan Indonesia ini. Jokowi menyatakan bahwa ini adalah proses pemulihan yang Segera. “Kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi bertahan relatif tinggi di atas 5%,” kata Jokowi dilansir Antara.
Perjalanan Indonesia Tetap terpantau jauh Demi menuju negara dengan Pendapatan atas sesuai dengan syarat minimum dari Bank Dunia Yakni harus Mempunyai Pendapatan Nasional Bruto per kapita sebesar 13845 US Dollar.


