Tiga puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Dalam rentang waktu sepanjang itu, apapun Dapat saja terjadi. Elemen pertambahan usia, ditambah Kembali dengan segala percepatan yang diakibatkan oleh perubahan kondisi dan disrupsi hari ini, Membangun semuanya Dapat saja terjadi. Termasuk hal-hal yang sebelumnya mungkin tak pernah dibayangkan.
Semakin semaraknya industri musik Indonesia akhir akhir ini jugalah yang Membangun The Hours Of Silence, atau yang Biasa dipanggil THOS memutuskan reuni dan kembali aktif. Sebagai jejak awal, mereka merilis Tembang yang pernah direkam pada Desember 1991 berjudul Silence Remain.
“Lirik Tembang ini sebenarnya terinspirasi dari curhatan temenku yang gagal nembak cewek idamannya sih. Dan pada Begitu itu, Tembang ini sempat kita bawain juga dari Podium ke Podium di kampus ataupun pensi SMA Begitu itu” tutur Anda yang menciptakan Tembang ini Serempak Yuka.
Tembang Silence Remain dipenuhi dengan baluran synthesizer dan programming sejak awal hingga akhir, progresi nada dan kord singel ini langsung mengingatkan kita pada polah Tears For Fears di era akhir ’80 hingga awal ’90-an. Era di mana big synth sound, drum programming, serta vokal berciri khas membawakan larik lirik penuh Arti juga punya andil besar dalam memberi impact pada pendengar, tak ubahnya impact yang dihasilkan dari besetan maut seorang pendekar gitar atau lengkingan sekian oktaf dari front-man berambut indah di era sebelumnya.
“Band ini kita bentuk Begitu kita Lagi kelas 1 SMA, kalau ga salah sih Sekeliling akhir-akhir tahun 80-an deh” tutur Yuka bercerita mengenai Bilaman terbentuknya THOS. “Kalau ditanya yang Aneh dan spesial dari kami Begitu itu sih, lebih kepada pilihan Aliran musik. Tahun itu Kembali rame ramenya orang memilih bermain heavy metal atau glam metal, tapi karena Anda pada waktu itu merasa ga Serius skillnya Dapat menjadi shredder atau guitar-hero, dan Yuka juga range vokalnya ga setinggi vokalis band band rock, jadi kami lebih berkiblat ke U2 yang Begitu itu belum sepopuler sekarang. Tapi untungnya malah banyak cewek cewek yang suka hahahaha” Tambah Rendy menimpali tentang background story band kebanggaannya itu.
Tak disangka, pilihan Surat keterangan ini cocok dengan selera siswa/siswi SMA di Jakarta Selatan, yang jadi crème-de la-crème pergaulan Begitu itu. Ditambah Kembali fakta bahwa mereka kemudian memutuskan Buat menyelipkan Tembang-Tembang karya sendiri di tiap penampilan, hal ini menjadi semacam pendobrak stereotipe band-band SMA yang pada masa itu sudah puas membawakan cover.
Status cult pun berhasil diraih THOS dalam kurun waktu yang cukup singkat. Terlebih, band ini tiba-tiba vakum Begitu Segala personilnya lulus SMA. Tak Terang apakah bubar atau semata rehat. Rahasia ini makin melengkapi reputasi dan mitos THOS di kalangan peminat terutama internal PL sendiri. dan inilah persembahan spesial mereka berjudul Silence Remain.
https://musicoloidnews.com/2022/02/25/band-cult-Penduduk-brawijaya-4-jakarta-selatan-yang-telah-puluhan-tahun-vakum-kembali-dengan-new-old-stock-single-berjudul-silence-remain/