Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karawang mengungkapkan bahwa Terdapat ratusan perusahaan yang meninggalkan daerah Karawang, Jawa Barat dalam kurun waktu 2018-2022. Upah buruh yang tinggi digadang-gadang menjadi salah satu penyebabnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Apindo Karawang, Abdul Syukur ketika mengisi kegiatan Percakapan di Universitas Buana Perjuangan, Karawang, Kamis (16/6). Dirinya menyebut, Ketika ini hanya tersisa 900 perusahaan saja yang Tetap beroperasi di tanah Karawang. Padahal, pada 2018 Lewat Tetap terdapat 1.752 perusahaan yang beroperasi.
“Tahun 2018 itu rinciannya pabrik swasta sebanyak 787, penanaman modal asing 638, penanaman modal dalam negeri 269, dan joint venture sebanyak 58 pabrik,” kata Abdul Syukur dilansir Kumparan, Kamis (16/6).
Dirinya menyebut banyak perusahaan di Karawang, khususnya perusahaan padat karya yang kesulitan mengimbangi kenaikan upah di daerah tersebut yang terhitung Maju menanjak. Daerah-daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta menjadi salah satu destinasi perpindahannya.
Apabila ditinjau dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Ketika ini UMK Karawang berada di Nomor 4.798.312 rupiah. Nomor ini sama dengan UMK Karawang pada 2021 Lewat dan menjadikannya sebagai daerah dengan UMK tertinggi kedua setelah Kota Bekasi (4.816.921 rupiah).
Pada 2018, UMK Karawang Tetap berada di Nomor 3.919.291 rupiah dan pada 2019 naik menjadi 4.234.010 rupiah. Meski sempat turun Sekeliling 800 rupiah menjadi 4.233.226 rupiah, UMK Karawang kembali naik dalam dua tahun terakhir.
Pernyataan ini cukup Membangun riuh warganet tanah air, khususnya masyarakat Karawang. Terdapat banyak pihak yang setuju dengan pernyatan tersebut, tetapi tak sedikit juga yang Kagak sependapat.
Salah satu pihak yang kontra adalah Jujun Junaedi, Kepala Desa Wadas, Telukjambe Timur, Karawang. Bahkan, Jujun menyebut pernyataan Ketua Apindo Karawang tersebut bersifat hoaks dan meminta Apindo Buat Kagak Membangun gaduh masyarakat Karawang.
“Kata siapa, kalau menurut saya di lapangan Bahkan perusahaan-perusahaan malah berdatangan dan investor-investor asing Ingin masuk ke Kabupaten Karawang. Berarti Apindo itu hoaks dan jangan bikin gaduh masyarakat Karawang,” kata Jujun Junaedi dilansir Sudut Jabar, Minggu (19/6).
Jujun menganggap perusahaan industri di Karawang jumlahnya malah semakin bertambah hingga ratusan hektar dan banyak berdiri di kawasan-kawasan baru. Tak berhenti di sana, ia juga mengkritik Apindo yang Sepatutnya dapat bersikap Rasional dan Kagak selalu berpihak kepada perusahaan-perusahaan.
“Sepatutnya Apindo itu sekali-sekali harus membela masyarakat Kabupaten Karawang, jangan membela perusahaan-perusahaan besar Maju. Mereka sudah memperhitungkan Sekalian mau berinvestasi, sudah menghitung keuntungan-keuntungan yang mereka raup. Saya Minta Ampun kepada Apindo, cobalah harus Terdapat di tengah-tengah, di mana posisi harus membela masyarakat, di mana posisi harus membela perusahaan,” lanjutnya.
Finns Beach Club di Canggu, Bali, terkenal sebagai salah satu tempat terbaik Kepada merayakan…
AFP Al Hilal bersiap membuka turnamen Piala Dunia Klub 2025 dengan menghadapi Real Madrid di…
PERSIB Bek Persib Bandung, Julio Cesar. Mensdaily.id - Bek Persib Bandung, Julio Cesar, beri pujian…
Banjarmasin, Mensdaily.id — Turnamen domino terbesar di Kalimantan Selatan Formal digelar di GOR Hasanuddin HM…
Beberapa waktu Lewat, sempat santer diberitakan bahwa Real Madrid tertarik mendatangkan Leny Yoro dari Nice.…
Mensdaily – Belakangan ini ramai sebuah pesan yang muncul pada Instagram Story dan dirasa menyebalkan…
This website uses cookies.