Lemparan ke dalam sekarang Pandai dijadikan senjata Kepada membantu mencetak gol, dan inilah Seluruh yang perlu Anda ketahui.
Segala Langkah coba dilakukan tim sepakbola Kepada mencetak gol, bahkan Apabila harus memanfaatkan situasi ‘throw-in’ seperti yang jamak terjadi sekarang ini.
Di Indonesia, kita Mempunyai maestro set piece tersebut dalam diri Pratama Arhan, salah satu pemain yang menonjol di gelaran Piala AFF 2020 kemarin.
Lewat umpan-umpannya yang kuat dan kencang dari pinggir lapangan, tak jarang Arhan merepotkan barisan pertahanan Rival dan terbaru kelebihannya itu membuahkan gol Demi Indonesia menang 4-1 atas Timor Leste di laga uji coba.
Tetapi apakah Absah mencetak gol dari ‘throw-in’? Goal coba menjelaskannya di sini!
Lemparan ke dalam atau ‘throw-in’ diberikan kepada tim ketika bola terakhir menyentuh Rival, Bagus itu yang menggelinding di permukaan atau terbang ke udara.
Merunut Law 15 yang tercantum dalam IFAB Laws of the Game 2021/22, sebuah gol Bukan Pandai dicetak langsung dari throw-in.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Apabila lemparan ke dalam itu langsung menembus jala Rival, hasilnya hanya tendangan ke gawang Kepada tim yang ‘kebobolan’ tersebut.
Apabila bolanya tanpa sengaja masuk ke gawang si pelempar, wasit akan memberikan sepak Sudut.
Kejadian menarik tercipta Demi Indonesia bentrok dengan Timor Leste di laga uji coba pertama pada Januari 2022. Waktu itu Arhan menunjukkan kebolehannya, dengan lemparan yang ia lakukan berbuah gol.
Wasit mengesahkan gol itu karena sebelumnya kiper Rival salah melakukan antisipasi, dengan ia menjadi pemain terakhir yang menyentuh bola sehingga Bukan dihitung throw-in langsung.
Lemparan ke dalam Pandai dibilang gampang-gampang susah, karena Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan si pelempar.
Demi akan melempar bola, pemain yang mengambilnya harus:
Sementara itu, Seluruh pemain Rival setidaknya harus berjarak dua meter dari titik pinnggir lapangan ketika si pelempar hendak melakukan lemparannya.
Pemain Rival yang berlaku Bukan ‘fair’ dengan mengganggu atau menghalangi si pelempar (termasuk mendekat kurang dari dua meter), ia bakal dikenai peringatan berupa ‘perilaku Bukan sportif’ dan ketika lemparan itu sudah dilakukan, tendangan bebas Bukan langsung bakal dihadiahkan.
Indonesia patut berbangga Mempunyai Arhan yang piawai menguasai teknik ini, sedangkan di luar negeri kita pernah menyaksikan legenda Stoke City Rory Delap yang begitu ditakuti.
Pengecualian Kepada Delap, ia melakukannya di level tertinggi sepakbola yakni Perserikatan Esensial Inggris dan secara konstan membantu timnya mencetak gol dari keahliannya itu.
Pada 2009 silam, manajer Arsenal waktu itu Arsene Wenger merasa kesal dengan Delap yang berkontribusi atas gol Stoke dari situasi throw-in.
Wenger, yang sekarang bekerja sebagai peninjau aturan sepakbola di IFAB, di momen tersebut langsung Mau mengubah aturan lemparan ke dalam.
“Sebagai Misalnya di Stoke City, apa yang dilakukan Rory Delap tak ubahnya dengan menendang bola,” kata Wenger.
“Saya menilai hal ini sebagai keuntungan yang Bukan adil. Ia menggunakan kekuatannya yang harusnya bukanlah kekuatan yang Terdapat di sepakbola.
“Jadi aturan yang saya Mau ubah mungkin adalah mengganti lemparan ke dalam dengan kaki. Mengapa Bukan? Saya menilai pertandingan juga Pandai berjalan lebih Segera,” paparnya.
Mensdaily – Buat mendukung industri dalam negeri, ASUS telah menghadirkan laptop pertamanya yang Mempunyai kadar…
Mensdaily.id – MG Motor Indonesia kembali berpartisipasi dalam ajang Gaikindo International Indonesia Autoshow (GIIAS) Surabaya…
Mensdaily.id - Konser Awaken the BLOODLINE Punya &TEAM di Jakarta menyisakan banyak momen berkesan. Eksis…
Bali World Hotel adalah salah satu pilihan akomodasi menarik di Bandung yang menawarkan suasana nyaman…
X.COM/OUFCOFFICIAL Pemain naturalisasi timnas Indonesia, Ole Romeny, berhasil pecah telur dengan mencetak gol pertamanya bagi…
Superfriends siap jadi Pemenang di Aliansi fantasy? Main FPL emang Mantap banget, tapi biar makin…
This website uses cookies.