Categories: Sports

Apa Itu Pressing? Penjelasan Tentang Metode Ralf Rangnick, Thomas Tuchel, Marcelo Bielsa & Lainnya

Pressing Bisa dibilang konsep yang sering disebutkan belakangan ini Tetapi penerapannya terkadang Kacau dan disalahpahami.

Segala orang berbicara tentang pressing. Itu muncul dalam laporan pertandungan mau pun pertanyaan dalam sesi wawancara pascalaga. Dibahas juga di media sosial dan saluran-saluran mana pun.

Pressing Bisa dibilang konsep taktik pertama yang memasuki arus Penting dalam dunia sepakbola, dan Bukan mengherankan itu telah menjadi kata kunci yang sering kali diamati oleh banyak orang. Banyak modelnya, mulai dari gegenpress yang memenangkan bola secara konsisten di sepertiga akhir hingga Langkah menekan dan menutup pergerakan Rival di dekat kotak penalti sendiri.

Tentu saja, Bagus Buat menggunakan kata kerja ‘press’ atau ‘menekan’ dalam bahasa Indonesia maksudnya adalah menutup pergerakan Rival, tapi Terdapat perbedaan besar antara sekadar menekan dan memberikan tekanan pada Rival; antara kerja keras Buat memperketat penguasaan bola, sesuatu yang kita miliki dalam sepakbola selama beberapa Dasa warsa dan menekan secara kolektif yang melibatkan kinerja seluruh tim dan mengikuti instruksi para Instruktur.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kebingungan Standar menjadi perhatian Spesifik setelah pertandingan pertama Ralf Rangnick sebagai manajer interim Manchester United, klub yang telah melakukan perubahan dramatis dalam hal metode atau filosofi kepelatihan yang pernah kita lihat.

Melawan Crystal Palace, Pola 4-2-2-2 United ditandai dengan kombinasi Marcus Rashford dan Cristiano Ronaldo di depan yang terlibat dalam skema pressing. Tim menutup Segala sudut lapangan secara kompak, mereka juga tak leluasa membiarkan Rival menguasai bola di area mereka sendiri, bergerak sebagai sebuah unit yang padu.

Sangat kontras dengan Ole Gunnar Solskjaer yang, menurut The Athletic, Bukan melatih pressing karena lebih meyakini bahwa para pemainnya secara alami punya kemampuan Buat menutup pergerakan Rival yang paling dekat dengan mereka ketika membawa bola.

Cukup meresahkan bahwa seorang manajer Perserikatan Penting Inggris salah memahami apa yang dimaksud pressing dan bukan, tapi setidaknya periode kepelatihannya membuktikan itu.

Apa itu pressing?

Terlalu sering skema menutup Rival diasumsikan sebagai Misalnya dari pressing, padahal itu Hanya Bisa diartikan sebagai sekadar menekan Rival dalam dunia analisis.

Norwich City menempati peringkat kelima di Perserikatan Penting Buat urusan menekan Rival, menurut FBRef, dan Everton berada di urutan keempat, tetapi Jernih Bukan satu pun dari tim ini yang Benar-Benar melakukan pressing.

Sebaliknya, mereka bekerja keras Buat menguasai bola setelah memasuki sepertiga akhir, dan mereka mengumpulkan Nomor yang tinggi karena a) mereka Mempunyai begitu sedikit penguasaan bola sehingga mereka lebih sering bekerja secara defensif dan b) dengan memperketat Pola mereka di area sendiri maka mudah bagi mereka Buat menutup pergerakan Rival.

Tak seorang pun yang suka bertahan begitu dalam, seperti Rafael Benitez atau Sean Dyche, mengelola tim dengan metode pressing. Mereka Bukan melakukan pressing, tapi sekadar menekan Rival.

Pressing adalah kerja kolektif yang mendefinisikan bagaimana, mengapa, dan Ketika sebuah tim Mau bergerak Berbarengan Buat menutup celah Rival.

Ini Bisa berupa memenangkan bola secara langsung dan melakukan serangan balik dari belakang, atau juga Bisa memaksa Rival Buat mengoper ke arah sesuai yang mereka inginkan.

Apa itu jebakan pressing dan pemicunya?

Skema pressing yang dilakukan dengan Bagus, biasanya dilatih dengan Bagus pula dalam sesi latihan, Mempunyai serangkaian instruksi yang sangat spesifik yang mencakup di mana memposisikan para pemain dan Ketika harus tiba-tiba menekan Rival.

Tingkat detail paling Bagus dicontohkan dalam penggunaan jebakan pressing. Ini terjadi ketika sebuah tim dengan sengaja membiarkan pemain atau ruang terbuka Buat Rival, secara efektif memikat mereka Buat melakukan serangkaian operan tertentu Tiba mereka berada dalam posisi yang lebih menguntungkan bagi tim bertahan (misalnya dekat dengan garis pinggir lapangan) atau mereka memberikan bola kepada pemain tertentu.

Misalnya, sebuah tim mungkin telah mengetahui Terdapat satu gelandang tengah Rival yang lemah dalam menguasai bola. Mereka akan memaksa Rival Buat memberikan bola kepada gelandang tersebut, kemudian akan Terdapat tiga atau empat pemain menekan dan mengerumuni gelandang itu dari Segala sudut.

Pemicu pressing adalah tindakan yang tiba-tiba menekan tim yang sedang bertahan Buat melakukan aksi. Buat beberapa tim, pemicu pressing akan berupa sentuhan berat dari bek. Bagi yang lain, itu akan menjadi menit tertentu dari permainan atau bola memasuki Area tertentu dari lapangan.

Bagaimana Langkah mengukur pressing?

Langkah terbaik yang kami miliki Buat mengukur pressing dalam statistik adalah melalui ‘operan per tindakan defensif’ (PPDA), yang menghitung berapa banyak operan yang boleh dilakukan tim lain sebelum tim mencoba Buat mencegatnya.

Ini adalah Langkah Bukan langsung dan Bukan sempurna Buat mengukur intensitas pressing, Tetapi sebagian besar berhasil karena memberikan indikasi apakah pemain bertahan atau gelandang dibiarkan bebas mengoper bola, secara efektif menunjukkan seberapa tinggi garis interaksi.

Nomor PPDA yang tinggi berarti lebih banyak operan Rival sebelum tindakan defensif, atau dengan kata lain, skor PPDA yang rendah berarti banyak pressing – yang Niscaya diterjemahkan menjadi keterlibatan yang tinggi di lapangan.

Everton dan Norwich, meski pun statistik tekanan mereka berada di tiga besar Buat PPDA, Bukan mengejutkan, Leeds, Liverpool, dan Manchester City Membikin tiga terbawah.

Ragam-Ragam pressing

Hal yang harus diwaspadai, di luar Nomor PPDA, adalah sejauh mana sebuah tim tampak bekerja sama dalam Langkah mereka menutup Rival, serta Ketika dan berapa lama.

Buat tim seperti Liverpool atau Man City, tujuannya adalah Buat segera memenangkan kembali penguasaan bola, pendekatan bergerombol mengambil keuntungan dari posisi awal mereka yang tinggi (karena Penguasaan teritorial Standar mereka) Buat Membikin Rival tetap tetap tertahan.

Tetapi bagi mereka yang berada di papan bawah klasemen, dan karena mereka Bukan Bisa Buat melakukan pressing yang Maju-menerus secara intens, Terdapat garis keterlibatan yang lebih rendah.

Southampton, misalnya, Benar-Benar menghabiskan waktu yang lama dalam permainan dengan duduk di belakang, membiarkan bek tengah Rival mengoper bola ke depan dan ke belakang tetapi mengepung lini tengah dengan banyak pemain – dan menggunakan umpan ke lini tengah sebagai pemicu pressing mereka.

Tetapi Benar Buat menyebut tim Ralph Hasenhuttl sebagai tim yang menerapkan pressing.

Terdapat Begitu-Begitu tertentu ketika tiba-tiba tim bergerak sebagai satu kesatuan: menekan seorang full-back, misalnya, Buat memaksanya menendang bola dan memberikannya (pemicu lain); atau dari tendangan gawang dan sesaat setelah kehilangan bola, ketika mereka akan pergi Berbarengan-sama dengan Asa memenangkan bola Begitu Rival meregang, sebelum membalas dengan Segera ke ruang yang tersisa di momen transisi yang kacau ini.

Itu adalah konsep yang dipopulerkan Klopp ketika ia mengatakan gegenpressing adalah playmaker terbaik.

Ini adalah sistem yang dipelopori oleh Rangnick dan diadopsi oleh para Instruktur lain seperti Hasenhuttl (hanya dengan frekuensi yang lebih sedikit), Klopp, dan Thomas Tuchel dalam berbagai Kedudukan.

Tetapi bahkan Klopp dan Rangnick sedikit disalahpahami. Sebenarnya Bukan mungkin Buat melakukan pressing tinggi Maju-menerus sepanjang permainan.

Terdapat banyak waktu ketika Anda harus kembali ke Pola ketat, dan gegenpress Benar-Benar tentang apa yang Anda lakukan segera setelah kehilangan penguasaan bola – dirancang Buat melawan serangan balik – dengan Klopp dan Rangnick Mau menekan keras Buat sementara waktu sebelum memberikan Langkah Buat menyusun ulang organisasi permainannya.

Bagaimana penerapan pressing?

Buat mendefinisikan perubahan Man Utd, bahasa tubuh dan kesadaran posisi para pemain juga memberikan indikasi apakah sebuah tim Mempunyai strategi pressing yang sebenarnya atau sekadar melakukan improvisasi menekan.

Di bawah Solskjaer, para pemain akan berlari Segera ke arah bola, titik akhir yang diinginkan adalah Membikin tekel, sedangkan pada akhir pekan kemarin, tim Rangnick lebih aktif bergerak menutup sudut, sering melengkungkan lari mereka atau menyandarkan tubuh mereka Buat menutupi laju Rival Sembari beraksi.

Tetapi bagaimana setiap individu, dan tim secara keseluruhan, bergerak Buat menutup garis dan memaksa Rival melakukan kesalahan posisi atau operan (atau tekel) bergantung pada instruksi manajer. Mayoritas tim yang menerapkan pressing bertujuan Buat menutup ruang, bukan individu, tetapi yang lain melakukan penjagaan man-to-man.

Eksponen paling terkenal dari gaya itu adalah Marcelo Bielsa, ang tim Leeds-nya berlari lurus dan menekan individu dengan Langkah yang memikat Rival Buat melakukan operan ke depan yang berisiko.

Sedangkan melakukan pressing pada ruang melumpuhkan daya aksi mereka, menekan pemain berarti Rival lebih sering menerima bola tapi hanya di bawah tekanan instan yang konstan.

Dalam filosofi Guardiola, menghindari tekanan itu sulit, tetapi begitu Anda melakukannya, Terdapat ruang di depan Anda.

Dalam pendekatan Bielsa, sebuah umpan tersedia (sering dibiarkan terbuka dengan sengaja Buat memikat Anda ke dalam jebakan) tetapi setelah menerima bola, sangat sulit Buat berbalik dan bergerak maju. Buat mengilustrasikan poin ini, Leeds berada di posisi pertama Perserikatan Penting soal tekel, sementara Man City di posisi ke-19.

Pada waktunya, Man Utd akan lebih seperti rival sekota mereka, dan filosofi itu sudah mulai terlihat.

Mereka memenangkan bola di sepertiga akhir 12 kali melawan Palace, terbanyak dalam satu pertandingan Perserikatan United sejak Alex Ferguson meninggalkan klub pada 2013, sementara Ronaldo memberikan 11 kali pressing, Nomor tertingginya Buat musim ini.

Apa yang akan Anda lihat adalah seluruh tim melakukan pressing sebagai kesatuan, bertindak berdasarkan pemicu dan memasang jebakan (Apabila Anda Memperhatikan cukup keras). Apa yang Bukan akan Anda lihat adalah pengejaran bola yang ganas di setiap fase permainan, karena itu Bukan praktis.

Admin

Share
Published by
Admin

Recent Posts

Nikmati Relaksasi Maksimal: Apakah Hotel Menyediakan Ruangan dengan Bak Mandi? – Mensdaily.id

  Banyak orang yang mencari kenyamanan ekstra Begitu menginap di hotel sering kali mempertimbangkan fasilitas…

2 menit ago

Bukan Lamine Yamal, Barcelona Tak Bakal Jual Anak Aneh Seharga Rp 1 Triliun ke Man City

OSCAR DEL POZO/AFP Lamine Yamal merayakan golnya Kepada Barcelona ke gawang Atletico Madrid pada lanjutan…

5 menit ago

Warriors Amankan Kemenangan dari Raptors Demi Curry Cedera

Golden State Warriors membayar mahal kemenangan atas Toronto Raptors. Warriors unggul 117-114 di Chase Center,…

7 menit ago

Juventus Gak Senang Paul Pogba Kembali, Kenapa?

Banding Paul Pogba terkait penggunaan doping diterima. Hukuman pemain Juventus itu dikurangi menjadi 18 bulan.…

20 menit ago

6 Kelebihan dan Kekurangan OPPO Reno12 F 5G, HP Serba Pandai!

Mensdaily – Seri OPPO Reno12 F sudah meluncur secara Formal ke Indonesia. Termasuk salah satunya…

22 menit ago

Sasar Pasar Bali, BYD Harmony By Pass Ngurah Rai Diresmikan!

Mensdaily.id – Baru saja kami mengabarkan bahwa BYD Indonesia baru memperkenalkan 3 diler sekaligus di…

27 menit ago

This website uses cookies.