Apa Itu Panenka? Sejarah Teknik Penalti Yang Dipakai Benzema Buat Jebol Gawang Manchester City

Panenka adalah teknik Pintar tapi simpel Kepada mengambil tendangan penalti. Penendang biasanya mencungkil bola ke tengah gawang.

Karim Benzema jadi sorotan dunia pada semi-final Aliansi Champions Eropa 2021/22 karena berhasil melakukan penalti Panenka dalam situasi tekanan tinggi Kepada mencetak gol ketiga Real Madrid ketika dikalahkan 4-3 oleh Manchester City di leg pertama.

Jadi apa sih sebenarnya penalti Panenka itu dan siapa saja yang pernah menjajalnya? GOAL mengajak Anda meniliknya…

Apa itu penalti dengan tendangan Panenka?

Panenka diciptakan oleh Antonin Panenka pada 1976, ketika bintang Cekoslowakia itu menggunakannya Kepada Mengelabui kiper legendaris Jerman dan Bayern Munich, Sepp Maier, di final Piala Eropa.

Panenka cs membuang Kelebihan 2-0 pada waktu normal pertandingan tersebut dan dipaksa bermain Tiba babak tambahan bahkan adu penalti.

Setelah tujuh tendangan pertama berhasil masuk ke gawang, Uli Hoeness gagal mengeksekusi penalti keempat Jerman, sehingga memberi Panenka kesempatan Kepada memenangkan Euro buat Cekoslowakia.

Detik-detik berikutnya, di mana Maier melompat ke kirinya sementara bola melayang lemah ke tengah gawang, menjadi momen bersejarah yang melahirkan sebuah teknik baru, sebuah Langkah mencetak gol dari titik putih yang revolusioner.

Pele menggambarkannya sebagai karya “entah seorang jenius atau orang gila”, sementara Panenka sendiri dipaksa membela diri dari tudingan pamer skill di salah satu Podium terbesar sepakbola.

“Saya curiga Maier Bukan terlalu senang mendengar nama saya. Saya tak pernah berniat Kepada membuatnya terlihat konyol,” kata Panenka kepada UEFA.com.

“Malah sebaliknya, saya memilih penalti itu karena saya Menonton dan menyadari bahwa itu adalah resep mencetak gol yang termudah dan paling sederhana. Resep yang simpel.”

Pemain mana yang pernah menggunakan tendangan penalti Panenka?

Sejak pertama kali dilakukan 1976 Lewat, Panenka kian sering digunakan oleh nama-nama terbesar di Podium-Podium terbesar sepakbola.

Mungkin salah satu Panenka paling Terkenal hadir di final Piala Dunia 2006, ketika Zinedine Zidane Membangun Prancis unggul 1-0 atas Italia dengan mencungkil penaltinya ke gawang Gianluigi Buffon. Pertandingan memang berakhir mengecewakan buat Les Bleus karena Zizou dikartu merah dan Italia menang lewat adu penalti, Tetapi tetap saja momen itu akan selalu terpatri sebagai bagian sejarah sepakbola.

Andrea Pirlo satu Kembali yang sukses mengeksekusi tendangan Panenka dari titik putih, ketika gelandang legendaris Gli Azzurri itu Mengelabui kiper Inggris, Joe Hart, pada adu penalti Euro 2012.

“Saya Membangun keputusan Benar di Begitu terakhir, ketika saya Menonton Joe Hart, kiper Inggris, banyak tingkah di garisnya,” Terang maestro yang pernah membela panji Inter Milan, AC Milan, dan Juventus itu.

“Begitu saya memulai lari Kepada menendang, saya Tetap belum memutuskan apa yang mau saya lakukan. Dan Lewat dia bergerak dan keputusan saya jadi bulat. Itu Sekalian impromptu, Bukan direncanakan. Satu-satunya Langkah yang Dapat meningkatkan Kesempatan saya mencetak gol Tiba nyaris 100 persen.”

Di sepakbola modern, legenda Barcelona, Lionel Messi, sudah sering melakukan tendangan Panenka, sementara Eden Hazard, Memphis Depay, dan Raheem Sterling sudah pernah menggunakannya, tetapi Antonin Panenka sendiri tampaknya amat menggemari cungkilan yang dilakukan bek Real Madrid Sergio Ramos.

“Tak perlu diragukan bahwa Ramos adalah salah satu yang terbaik di dunia,” kata pria Natalis 1948 itu sehari setelah bek Real Madrid itu menceploskan Panenka ke gawang Celta Vigo di La Aliansi 2018.

“Saya ingat [Panenka-Panenka] pertama yang ia lakukan Bukan terlalu Elok, tetapi Sekalian berhasil masuk, dan pada akhirnya itu yang paling Krusial.”

“Tendangan itu adalah salah satu penalti Panenka paling elegan olehnya yang pernah saya lihat. Saya sangat menikmati dan mengapresiasinya. Gol yang hebat, itu Terang.”

Bekas rekan satu tim Ramos di Madrid, Karim Benzema, juga sukses melakukan tendangan Panenka dengan sempurna. Striker timnas Prancis itu menunjukkan darah dinginnya dengan mengelabui Ederson Kepada Membangun skor jadi 4-3, menjaga asa Los Blancos di leg pertama semi-final Aliansi Champions 2021/22 kontra Manchester City.

Sebastian Abreu mungkin Dapat dibilang penendang Panenka paling subur, tetapi mengingat ia dijuluki El Loco (Si GIla), ya Bukan perlu kaget Kembali. Tetapi sebenarnya Abreu sendiri kurang suka dengan label tersebut.

Setelah menceploskan Panenka di Piala Dunia 2014 buat Uruguay ke gawang Ghana dalam adu penalti, dia Berbicara: “Kata sifat apa yang kalian gunakan Kepada menggambarkan penalti Zidane? Gila? Bukan, sihir. Jadi kenapa Abreu Bukan?”

Dia bahkan Dapat mengklaim sudah mencetak dua Panenka dalam satu laga, ketika Botafogo come back Kepada mengalahkan Fluminese 3-2 2011 Lewat.

Panenka adalah opsi riskan mengingat bagaimana teknik tersebut dilakukan serta di situasi tekanan tinggi seperti apa ia biasanya digunakan. Dan Benar saja: tak Sekalian pemain seberuntung Ramos, Zidane, Pirlo, Abreu, hingga Panenka sendiri.

“Saya kemarin menonton Memphis Depay sukses menendang Panenka dan saya memutuskan [untuk melakukannya] di Begitu terakhir. Saya bodoh!” sesal Aleksandar Mitrovic setelah Panenka miliknya tercungkil terlalu tinggi Begitu membela Serbia melawan Montenegro.

Gary Lineker juga sudah pernah menanggung malu ketika Panenkanya gagal di pertandingan uji coba antara Inggris vs Brasil pada tahun 1992. Ia gagal menyamakan kedudukan buat The Three Lions setelah cungkilannya berhasil dibaca, dan diselamatkan dengan mudah.

Mungkin Panenka gagal yang paling merugikan adalah tendangan pemain Prancis, Yann Kermorgant, Begitu bermain Kepada Leicester dalam semi-final play-off Musuh Cardiff 2010 Lewat, yang sejatinya Dapat membawa The Foxes promosi ke Aliansi Primer Inggris. Tendangannya Bukan cukup tinggi dan kuat, sehingga kiper Bluebirds David Marshall menyelamatkannya dengan sepele.

Bagaimana Langkah menendang penalti Panenka?

Mengingat keseluruhan teknik Panenka didasari Dugaan bahwa kiper Rival akan melompat ke salah satu sisi, Krusial Kepada menyelubungi niat dan tendangan Anda kalau Ingin sukses.

Oleh karena itu, Krusial Kepada memastikan tak Eksis perbedaan antara persiapan tendangan Normal Anda dengan tendangan Panenka Anda, hanya boleh ketahuan setelah bola sudah ditendang.

Usahakan menendang bola dengan area sepatu di Sekeliling bagian dalam jempol kaki. Menjaga kaki tetap lurus juga Dapat membantu kelancaran Panenka, dan Krusial bahwa badan Anda agak condong ke belakang – tapi jangan kebanyakan – supaya bola Dapat melayang cukup tinggi.

Yang tak kalah Krusial, Anda mesti tetap rileks, sehingga Membangun eksekusi Panenka yang sukses di Podium-Podium terbesar semakin bikin kagum.

Ingat, seperti segala yang Eksis di dunia, semakin dilatih Panenka akan semakin sempurna, dan trik ini Dapat Anda andalkan dengan usaha yang maksimal.