Demi Turki dan Serbia Berjumpa di babak penyisihan FIBA EuroBasket 2025, bintang Latvia Kristaps Porzingis menyebut laga ini sebagai duel Baby Jokic (Alperen Sengun) vs. Real Jokic. Dan, kenyataannya memang demikian. Pertandingan ini akan tercatat sebagai salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah EuroBasket.
Bumi Pas-Pas berguncang Demi Alperen Sengun dan Nikola Jokic saling beradu selama 40 menit. Nikola Jokic memperoleh 22 poin, melesakkan 10 dari 16 tembakan di lapangan, Sembari meraih 9 rebound, dengan 4 asis, 3 steal, 1 blok dan peringkat efisiensi 31. Menghadapinya, Alperen Sengun yang berusia 23 tahun mendapat hak Buat berbangga diri dalam pertarungan tersebut, karena meraih kemenangan dan penghargaan pemain terbaik di laga tersebut.
Turki dan Serbia bertarung dalam pertandingan terakhir Fase Grup di Grup A, keduanya memasuki pertarungan dengan rekor sempurna 4-0. Setelah 8 kali seri dan 15 kali pergantian Keistimewaan, Turki tetap di puncak, mencetak kemenangan dengan skor 95-90.
Tiga Nomor Sehmus Hazer memberi Turki Keistimewaan 89-88 dengan waktu tersisa kurang dari dua menit. Jokic membalas dengan tip-in, menepis bola yang gagal diantisipasi Nikola Jovic di bawah ring, tetapi Alperen Sengun melaju lurus ke arahnya dan melakukan pelanggaran sehingga membawa Turki unggul Tengah dengan sisa waktu 41,5 menit.
Dia kemudian memutuskan sudah waktunya Buat memenangkan permainan di sisi pertahanan, mencuri bola dari tangan Marko Guduric dan membiarkan Shane Larkin memastikan kemenangan permainan dari garis lemparan bebas dengan waktu tersisa 15,5 menit pada jam pertandingan.
Ketika Jokic gagal memasukkan tembakan tiga Nomor di sisi lain, Sengun mengambil rebound dan memastikan kemenangan. Sengun mengakhiri pertandingan dengan 28 poin, 13 rebound, dan 8 asis.
Turki menembak bola dengan sangat Berkualitas, memasukkan 15 dari 25 tembakan tiga Nomor selama tiga kuarter, dan menyelesaikan pertandingan dengan memasukkan 18 dari 31 tembakan jarak jauh. Meski Serbia Tak terlalu jauh dalam hal tembakan, mengalahkan Laskar Ergin Ataman pada hari yang panas seperti itu Dekat mustahil.
“Jokic adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Bahkan, dia yang terbaik, sejauh ini. Bermain dan meraih kemenangan melawannya sangat Krusial bagi kami. Bagi saya, saya juga Mempunyai motivasi ekstra Buat pertandingan ini. Jadi kami senang. Dan saya senang saya bermain bagus dan kami menang,” kata Alperen Sengun.
Dengan menempati posisi satu dan dua di Grup A, kedua tim ini Tak dapat Berjumpa Tengah hingga Final atau Perebutan Tempat Ketiga. (tor)
Foto: fiba.basketball
