Business

Akhir 2024: IHSG Anjlok, Rupiah Melemah, dan Inflasi di Ambang Sasaran

Menjelang akhir tahun 2024, perekonomian Indonesia menghadapi tantangan berat dengan tren pelemahan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Artikel ini membahas perkembangan tersebut, penyebabnya, dan implikasinya bagi perekonomian nasional.

Tren Melemahnya IHSG dan Kurs Rupiah

Merangkum data dari Bank Indonesia (BI) dan laman investing.com, pada awal Oktober 2024, kurs rupiah berada di level Rp15.204 per US$ dan IHSG di 7.642,13. Tetapi, pada 19 Desember 2024, kurs rupiah melemah menjadi Rp16.277 per US$, sementara IHSG turun drastis ke 6.980,28.

Pelemahan ini mencatatkan rekor sebagai salah satu penurunan signifikan di kuartal keempat. Kurs rupiah melemah 1,10% pada 19 Desember, menjadi pelemahan terendah kedua setelah 7 Oktober yang sebesar 1,19%. Sementara itu, IHSG turun 1,80% pada 19 Desember, hanya sedikit lebih Bagus dibandingkan penurunan 1,90% pada 7 November.

Kurs Rupiah dan IHSG periode 1 Oktober 2024 s.d. 19 Desember 2024 | GoodStats
Kurs Rupiah dan IHSG periode 1 Oktober 2024 s.d. 19 Desember 2024 | Mensdaily

Berikut merupakan perkembangan kurs rupiah dan IHSG pada akhir tahun 2024.

Data Kurs Rupiah/US$ dan IHSG Kuartal IV 2024
Rontok Kurs (Rupiah) IHSG
01/10/2024 15.204 7.642,13
02/10/2024 15.247 7.563,26
03/10/2024 15.394 7.543,83
04/10/2024 15.495 7.496,09
07/10/2024 15.680 7.504,13
08/10/2024 15.671 7.557,14
09/10/2024 15.607 7.501,29
10/10/2024 15.658 7.480,08
11/10/2024 15.609 7.520,60
14/10/2024 15.581 7.559,65
15/10/2024 15.555 7.626,95
16/10/2024 15.536 7.648,94
17/10/2024 15.516 7.735,04
18/10/2024 15.466 7.760,06
21/10/2024 15.465 7.772,60
22/10/2024 15.560 7.788,98
23/10/2024 15.620 7.787,56
24/10/2024 15.593 7.716,55
25/10/2024 15.629 7.694,66
28/10/2024 15.729 7.634,63
29/10/2024 15.760 7.606,60
30/10/2024 15.732 7.569,85
31/10/2024 15.705 7.574,02
01/11/2024 15.723 7.505,26
04/11/2024 15.751 7.479,50
05/11/2024 15.766 7.491,93
06/11/2024 15.840 7.383,87
07/11/2024 15.767 7.243,86
08/11/2024 15.671 7.287,19
11/11/2024 15.677 7.266,46
12/11/2024 15.771 7.321,99
13/11/2024 15.782 7.308,67
14/11/2024 15.873 7.214,56
15/11/2024 15.888 7.161,26
18/11/2024 15.848 7.134,28
19/11/2024 15.816 7.195,71
20/11/2024 15.858 7.180,33
21/11/2024 15.942 7.140,91
22/11/2024 15.911 7.195,56
25/11/2024 15.864 7.314,11
26/11/2024 15.930 7.245,89
28/11/2024 15.864 7.200,16
29/11/2024 15.856 7.114,27
02/12/2024 15.905 7.046,99
03/12/2024 15.950 7.196,02
04/12/2024 15.957 7.326,76
05/12/2024 15.892 7.313,31
06/12/2024 15.848 7.382,79
09/12/2024 15.861 7.437,73
10/12/2024 15.874 7.453,29
11/12/2024 15.905 7.464,75
12/12/2024 15.939 7.394,24
13/12/2024 15.987 7.324,79
16/12/2024 16.019 7.258,63
17/12/2024 16.050 7.157,73
18/12/2024 16.100 7.107,88
19/12/2024 16.277 6.980,28
Baca Juga:  Update Terbaru Logam Mulia di Pasar Indonesia – Mensdaily.id

Pelemahan kurs rupiah dan IHSG dipengaruhi oleh berbagai Elemen Mendunia, termasuk kebijakan penurunan Etnis Tumbuh oleh Federal Reserve (Fed) Amerika Perkumpulan. Berdasarkan data dari investing.com, Etnis Tumbuh Fed turun dari 5,00% pada September menjadi 4,50% pada Desember 2024. Kebijakan ini memengaruhi Jenis modal Mendunia serta persepsi investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Pelemahan yang terjadi pada 19 Desember 2024 dipicu oleh sentimen terkait kebijakan Etnis Tumbuh Fed Demi tahun 2025. Mengutip IDX Channel, nada “hawkish” dari The Fed, Ialah indikasi kemungkinan pemangkasan Etnis Tumbuh acuan pada 2025, menjadi salah satu Elemen yang mendorong penurunan tajam IHSG serta pelemahan kurs rupiah.

Baca Juga:  Berminat Buka Pangkalan Gas? Berikut Biaya, Syarat, Pendapatan, dan Keuntungan Pangkalan Gas LPG 3kg

Daya Beli di Ambang Sasaran

Meski inflasi tahunan menunjukkan tren yang semakin terkendali dalam rentang Sasaran pemerintah 2,5% ± 1%, situasi ini memunculkan kekhawatiran baru. Dalam tiga tahun terakhir, inflasi tahunan menunjukkan penurunan signifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Juli 2022 sebesar 4,94% dan menurun menjadi 2,13% pada Juli 2024. November 2022 mencatat inflasi tahunan sebesar 5,42%, yang kemudian melemah hingga mencapai 1,55% pada November 2024.

Inflasi Tahunan (Y-on-Y) Juli-Desember Tahun 2022-2024 | GoodStats
Inflasi Tahunan (Y-on-Y) Juli-Desember Tahun 2022-2024 | Mensdaily

Pada siaran pers, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa inflasi tahunan yang Tetap di rentang 2,5% ± 1% menunjukkan tingkat inflasi yang terkendali.

“Capaian ini mencerminkan berbagai langkah yang diambil pemerintah di antaranya melalui optimalisasi operasi pasar murah, fasilitasi distribusi pangan, penyaluran Sokongan pangan, pengembangan kios pangan, dan kerja sama antar daerah telah berhasil dalam menjaga stabilitas harga,” ungkapnya.

Tetapi, Nomor inflasi tahunan pada November 2024 yang mendekati batas minimum Sasaran 1,5% menjadi sinyal peringatan. Kalau inflasi Lanjut menurun hingga di bawah Sasaran tersebut, daya beli masyarakat dapat terancam. Pemerintah perlu mengkaji efektivitas program pengendalian inflasi yang telah dilakukan, seperti operasi pasar murah dan distribusi Sokongan pangan.

Baca Juga:  Terjun Bebas, Berikut Rinciannya!

Waspada di Akhir Tahun

Pelemahan kurs, IHSG, dan inflasi yang mendekati ambang bawah memunculkan kekhawatiran akan potensi pelemahan ekonomi yang lebih dalam. Kalau tren ini berlanjut, Dampak berikut mungkin terjadi.

Kurs rupiah yang lemah meningkatkan biaya bahan baku impor, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga barang domestik. Selain itu, inflasi yang terlalu rendah Dapat mencerminkan lemahnya permintaan domestik, yang mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat. Penurunan IHSG juga menunjukkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas ekonomi domestik, yang dapat memengaruhi investasi jangka panjang.

Dengan kabinet baru yang mulai bekerja, pemerintah diharapkan Bisa merancang kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan Mendunia dan domestik. Kebijakan tersebut harus mencakup langkah-langkah Demi memperkuat daya beli masyarakat, menstabilkan nilai Salin rupiah, dan meningkatkan kepercayaan investor di pasar modal.

Langkah strategis yang Akurat diperlukan Demi menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tantangan ini akan sangat bergantung pada kebijakan yang diterapkan dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Rupiah Peringkat Ketiga Mata Fulus dengan Nilai Salin Termurah di Dunia

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.