Business

Apa Pengaruh Bergabungnya Indonesia dengan BRICS?

Indonesia kini semakin serius Demi bergabung dengan BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Dengan munculnya BRICS Plus yang melibatkan negara-negara tambahan seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab, Grup ini telah memperluas pengaruhnya di Pentas ekonomi dan politik Dunia. Tetapi, apakah keanggotaan Indonesia dalam BRICS akan memberikan Dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Member Esensial BRICS

Persentase Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Anggota Utama BRICS
Persentase proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara Member Esensial BRICS | Mensdaily

Menurut proyeksi International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun ke depan cenderung Konsisten di Sekeliling 5%-5,1%. Di antara Member Esensial BRICS, India dan China Mempunyai pertumbuhan ekonomi tertinggi, dengan India diproyeksikan mencapai 7% pada 2024 dan China 4,8%. Sebaliknya, Rusia dan Brasil Mempunyai proyeksi pertumbuhan yang lebih moderat, masing-masing 3,6% dan 3%. Afrika Selatan menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah pada kisaran 1,1% Demi 2024.

Indonesia diperkirakan akan tetap Mempunyai pertumbuhan ekonomi yang relatif Konsisten, dan dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia mungkin akan menikmati akses lebih besar ke pasar negara berkembang dan potensi peningkatan perdagangan dengan Member BRICS lain. Ini Krusial Demi mengimbangi ketergantungan pada ekonomi negara-negara Barat, terutama dengan Kesempatan akses ke pasar non-tradisional di Amerika Selatan dan Afrika.

Tetapi, para pengamat memperingatkan bahwa Indonesia mungkin perlu bersiap menghadapi ketegangan dengan negara Barat, terutama AS, yang mungkin Menyaksikan keanggotaan Indonesia di BRICS sebagai pergeseran ke arah kubu non-Barat. Indonesia berpotensi dianggap sebagai bagian dari Grup revisionis, yang berupaya merombak tatanan dunia yang didominasi negara-negara Barat.

Seperti yang disebut oleh Ekonom Senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, “Memang akan Membangun Interaksi kita dengan AS bermasalah. Dampak Niscaya Eksis, tetapi seberapa besar harus ditakar oleh Indonesia. Jangan Tiba ketakutan terhadap Dampak itu Membangun Indonesia Enggak berani melangkah,” jelasnya yang dikutip dari Bisnis.

Baca Juga: Indonesia Formal “Mau” Gabung BRICS, Apa Tujuan Strategisnya?

Dampak Geopolitik dan Tantangan Bergabungnya Indonesia dalam BRICS

Bergabung dengan BRICS juga Enggak lepas dari tantangan politik dan diplomasi. Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS adalah bentuk pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif.

Baca Juga:  China Jadi yang Paling Doyan Nikel Indonesia

Tetapi, para pengamat menyebut BRICS sebagai “kubu perlawanan” terhadap Penguasaan Barat. Grup ini beranggotakan negara-negara yang merasa kurang puas dengan sistem Dunia yang didominasi AS dan sekutunya, dan Mempunyai semangat independensi Demi memperjuangkan multipolarisme.

Tak hanya Wijayanto, pengamat Interaksi Dunia dari Universitas Katolik Parahyangan, Idil Syawfi, Menyaksikan kesamaan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS Pandai dianggap sebagai keberpihakan kepada kubu revisionis atau kubu perlawanan, yang mungkin memicu pandangan negatif dari negara-negara Barat.

Di sisi lain, bergabung dengan BRICS dapat membantu Indonesia mendiversifikasi Kawan perdagangan dan keuangan, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara maju di Barat.

Keuntungan Ekonomi dan Kerja Sama di Bidang Daya, Infrastruktur, dan Pariwisata

Bergabung dengan BRICS memberikan potensi keuntungan ekonomi yang cukup besar, terutama dalam meningkatkan perdagangan dengan negara-negara Dunia South. Menurut Deputi Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, BRICS membuka akses ke pasar non-tradisional seperti Amerika Selatan dan Afrika.

Pada 2022, total nilai perdagangan Indonesia dengan Member BRICS mencapai US$93,16 miliar, dengan sebagian besar berasal dari perdagangan dengan China. Tetapi, perdagangan dengan negara-negara seperti Brasil dan Afrika Selatan Tetap relatif kecil, yang menunjukkan potensi besar yang Pandai digali.

Baca Juga:  Wacana Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara Bandung, Gimana Nasib Kertajati?

Di bidang Daya, kehadiran Member baru BRICS seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menambah pengaruh Grup ini dalam pasar minyak Dunia. BRICS kini memproduksi Sekeliling 43% dari total minyak mentah dunia, dengan kontribusi besar dari Arab Saudi dan Rusia. Ini membuka Kesempatan bagi Indonesia Demi meningkatkan kolaborasi dalam sektor Daya dan teknologi Rapi, yang sejalan dengan prioritas pemerintah Demi memperkuat ketahanan Daya nasional.

Spesialis Strategi Pengembangan Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menyebutkan, keanggotaan Indonesia dalam BRICS Enggak hanya memperluas jaringan ekonomi, tetapi juga membuka Kesempatan besar di sektor pariwisata. Bergabungnya Indonesia dengan ekonomi besar seperti China, India, dan Brasil dapat meningkatkan arus wisatawan dari negara-negara ini.

Wisatawan dari negara Member BRICS Mempunyai kontribusi signifikan dalam pariwisata Dunia, dan kehadiran Indonesia di Grup ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan serta memperkuat sektor pariwisata nasional.

Selain peningkatan jumlah kunjungan, keanggotaan di BRICS membuka Kesempatan investasi di infrastruktur pariwisata berkelanjutan, termasuk pembangunan destinasi ramah lingkungan dan pelestarian wisata budaya dan alam.

Kerja sama dalam promosi wisata dan ekonomi kreatif Berbarengan Member BRICS lainnya juga menawarkan kesempatan bagi Indonesia Demi mempercepat transformasi digital di sektor pariwisata, meningkatkan pengalaman wisatawan, dan memperkuat daya saing di tingkat Dunia. 

“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di tingkat Dunia, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan devisa negara,” ungkapnya.

BRICS dan Peran Indonesia sebagai Jembatan Dunia

Keinginan Indonesia Demi bergabung dalam BRICS Enggak dapat diartikan sebagai keberpihakan penuh pada kubu non-Barat. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia tetap berpegang pada prinsip bebas aktif dan akan Maju menjalin Interaksi Bagus dengan Sekalian negara, termasuk negara-negara maju di Barat. Dalam konteks ini, Indonesia berharap menjadi “jembatan” antara negara-negara Dunia South dan negara maju.

Baca Juga:  Update Lengkap dan Presisi – Mensdaily.id

Musa Maliki dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta menyebutkan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan upaya Demi menjaga independensi dan kemandirian dalam menghadapi krisis Dunia. BRICS dianggap sebagai kendaraan bagi negara-negara Selatan Demi memperjuangkan kepentingan Berbarengan tanpa harus tunduk pada Penguasaan Barat.

GDP Negara Member Esensial BRICS dan Indonesia 2024

GDP 2024 Indonesia dengan Negara Anggota Utama BRICS
GDP 2024 Indonesia dengan negara Member Esensial BRICS | Mensdaily

Dalam hal Produk Domestik Bruto (GDP), Indonesia Tetap berada di bawah Brasil, Rusia, India, dan terutama China. Berdasarkan data IMF, GDP Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai US$1,4 triliun, dibandingkan dengan China yang mencapai US$18,27 triliun dan India US$3,88 triliun. Brasil dan Rusia Mempunyai GDP masing-masing Sekeliling US$2,18 triliun, sementara Afrika Selatan berada di posisi lebih rendah dengan US$403 miliar.

Meskipun Indonesia belum berada pada tingkat ekonomi yang setara dengan negara-negara terbesar di BRICS, keanggotaan dalam Grup ini Pandai memberikan posisi tawar yang lebih Bagus dalam perundingan perdagangan dan diplomasi ekonomi, terutama di kawasan Dunia South.

BRICS juga Mempunyai New Development Bank (NDB), yang menawarkan pembiayaan infrastruktur dengan syarat yang Enggak seketat lembaga keuangan Dunia lainnya, seperti Bank Dunia atau IMF. Ini dapat membuka Kesempatan bagi Indonesia Demi mengembangkan infrastruktur dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Baca Juga: Menyaksikan Lonjakan PDB Negara BRICS, Blok Dunia South yang “Dilamar” RI

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.