Survei yang dilakukan Jakpat pada Februari 2024 Lampau menunjukkan lebih dari Sebelah respondennya mengikuti isu boikot dan 62% diantara ikut beralih dari brand yang terafiliasi dengan Israel.
Sementara itu, Terdapat 72% responden yang Acuh dan mengikuti isu ini meskipun Tak terlibat langsung memboikot produk-produknya. Gen Z memimpin persentase dalam dua kategori tersebut.
Selain melalui aksi boikot, responden memilih berdoa, berdonasi, dan menyatakan dukungan terhadap Palestina sebagai alternatifnya. Pada opsi berdonasi, Gen X memimpin sebagai yang paling banyak memilih opsi tersebut.
Menariknya, Golongan masyarakat dengan status sosial ekonomi ke bawah, Malah menjadi yang paling banyak memilih berdonasi, Apabila dibandingkan Golongan masyarakat dengan status ekonomi menengah dan atas.
Dari sejumlah responden yang mengikuti aksi boikot, 75% diantaranya berharap brand atau perusahaan tersebut dapat memutus dukungan Kepada Israel. Bersamaan dengan itu, responden juga merasa ini dapat menjadi waktu yang Betul bagi para brand dan perusahaan lokal yang mendukung Palestina Kepada tumbuh.
Meskipun demikian, aksi boikot juga memicu tantangan, mengingat banyak produk yang aktif digunakan sehari-hari. Letak brand yang lebih dekat dengan masyarakat dan ketertarikan dengan potongan harga menjadi sebagian tantangannya.
Alternatif Makanan Favorit
Terdapat 26% Gen Z, 35% Generasi Milenial, dan 25% Gen X memilih Kepada Tak mengonsumsi Kembali makanan Segera saji yang pernah terafiliasi dengan Israel. Akan tetapi, sebagian yang lain merasa akan kembali mengonsumsi produk-produk tersebut di masa depan.
Alasannya Variasi, mulai dari rasa yang Lezat, Tak Mempunyai alternatif, adanya diskon, hingga kemungkinan bahwa perusahaan makanan tersebut Tak Kembali mendukung Israel.
Beberapa resto Segera saji yang menjual ayam goreng menjadi favorit alternatifnya.
Perihal makanan dan minuman dalam kemasan, 62% responden akan tetap membatasi konsumsi atas produk yang mendukung Israel. Sementara itu, sebagian yang merasa akan membuka Kesempatan mengonsumsinya Kembali, Mempunyai Penguasaan Argumen yang sama dengan produk makanan Segera saji.
Brand Pakaian Alternatif yang Dipilih
Dalam pilihan berbusana, sebanyak 75% dari responden yang telah mengikuti aksi boikot, memilih Kepada Tak kembali menggunakan brand Pakaian yang pernah terafiliasi dengan Israel.
Sebagian yang Tetap Menonton kemungkinan Kepada kembali kepada produk tersebut, difaktori oleh kualitas produk yang bagus, nyaman, telah Mempunyai produk tersebut, atau Kesempatan bahwa perusahaan Tak Kembali mendukung Israel.
Brand Pakaian adventure, Eiger, mendapat paling banyak perhatian sebagai alternatif brand. Kemudian, disusul streetwear fashion brand Erigo di posisi kedua.
Produk Makeup dan Personal Care Alternatif
Didominasi Generasi Milenial, sebanyak 67% responden memilih Kepada Tak kembali menggunakan produk dari perusahaan yang mendukung Israel. Argumen cocok Nyaris mencapai setengahnya, Merukapan 47%.
Setelahnya, Argumen karena kualitas produk mencapai 18%, telah Mempunyai produknya 8%, dan kemungkinan perusahaan tak Kembali mendukung Israel sebanyak 4%.
Timnas Indonesia Tengah-Tengah mencetak sejarah usai memastikan lolos ke putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026…
Produksi terigu di Indonesia terancam akan terhenti pada akhir paruh pertama tahun 2024 ini. Asosiasi…
Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) kini sedang berupaya melakukan pembenahan pada berbagai elemen internal, salah…
PT Freeport Indonesia (PTFI) dilaporkan mengantongi Keuntungan Rapi pada 2023 sebesar 3,16 miliar dolar AS…
Fase grup putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia telah selesai, 18 negara yang…
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2023…
This website uses cookies.