Pengeluaran besar-besaran yang dilakukan AC Milan musim ini sudah Terang Kagak sepadan dengan posisinya di klasemen Serie A.
Klub berjuluk Rossoneri itu memang terbilang sibuk dalam belanja pemain di dua bursa transfer musim ini. Sebanyak 11 pemain baru didatangkan Demi mendukung dua Instruktur berbeda, Paulo Fonseca dan Sergio Conceicao.
Doku yang dikeluarkan Milan Demi mendatangkan satu pemain Kagak Dapat dikatakan besar. Pembelian termahal mereka pada musim ini adalah Santiago Gimenez, yang didatangkan dengan mahar 32 juta euro dari Feyenoord pada bulan Januari kemarin.
Mereka juga melakukan aktivitas meminjam pemain Demi menekan jumlah pengeluarannya. Mereka punya tiga pemain pinjaman sejauh ini: Joao Felix dari Chelsea, Tammy Abraham dari AS Roma, dan juga Riccardo Sottil dari Fiorentina.
Tetapi Apabila ditotal, Milan sudah menghamburkan Doku sebesar 121 juta euro dalam dua bursa transfer ini. Tentu saja, jumlahnya Kagak sepadan karena sedang berada di peringkat kesembilan dalam klasemen sementara Serie A.
Situasi ini mengundang perhatian dari mantan pemain AC Milan, Riccardo Montolivo. Ia membandingkan dengan Milan di musim 2014/15, yang pada waktu itu finis di peringkat 10 klasemen akhir Serie A.
“Itu adalah era di mana Milan kesulitan, Lagi dalam tahap pembangunan, dan Kagak Mempunyai banyak kualitas,” ucap Montolivo menanggapi situasi yang sedang dihadapi mantan klubnya Ketika ini kepada Sky Sport Italia.
“Mereka Kagak mengeluarkan Doku 100 juta euro dan Kagak berasal dari peringkat kedua [di musim sebelumnya]. Milan harus melakukan Cerminan diri sebanyak-banyaknya,” lanjut pria yang juga pernah jadi penggawa Timnas Italia tersebut.
Montolivo juga mencecar Milan dengan kritikan setelah dibuat bertekuk Sendi lutut oleh Napoli pada Senin (31/3/2025) Pagi hari tadi. “Milan Kagak pernah mengontrol permaian dan membiarkan dirinya terpengaruh oleh pertandingan,” tuturnya.
“Mereka Kagak punya identitas dan pendekatan ke pertandingan sebagai protagonis. Terlihat seperti tim yang Mempunyai intepretasi individual, Kagak berbagai pemahaman situasi pertandingan; Kagak Terdapat kekompakan dalam unit pertahanan mereka,” pungkasnya.
(Sky Sport Italia)