Business

5 Subsektor Hillirisasi dengan Realisasi Investasi Terbesar Triwulan III 2025

Pada Triwulan III 2025, total realisasi investasi menyentuh Rp491,4 triliun, dengan Bagian investasi dalam negeri sebesar Rp279,4 triliun (56,9%) dan investasi asing Rp212 triliun (43,1%). Proporsi ini menandakan kemampuan permodalan dalam negeri yang lebih besar dibandingkan permodalan asing. Di sisi lain, selisih besaran investasi yang Kagak terlalu besar juga menyiratkan tingginya ketertarikan pihak asing Buat menanamkan modalnya di Indonesia.

Dari banyaknya sektor, hilirisasi jadi salah satu penyumbang terbesar dengan total Rp150,6 triliun atau sebanyak 30,6% dari keseluruhan investasi yang terealisasi. Tetapi, Spesifik pada sektor ini, proporsi Penanaman Modal Asing (PMA) mengungguli Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan besaran masing-masing Rp103,1 triliun (68,4%) dan Rp47,5 triliun (31,6%). Hal ini dikarenakan transfer teknologi Buat proses hilirisasi yang dilakukan lebih banyak berasal dari luar negeri.

Baca Juga:  Jelang Nataru Mendag Blusukan ke Pasar Senen, Mendag Zulhas: Harga Bapok di Jakarta Kukuh

Subsektor Mineral Jauh Mendominasi

Realisasi Investasi Subsektor Hilirisasi Triwulan III 2025
Subsektor Mineral Jauh Mendominasi | Mensdaily

Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi, subsektor hilirisasi dengan realisasi investasi terbesar berasal dari subsektor mineral dengan capaian Rp97,8 triliun. Secara detail, Bilangan ini berasal dari beberapa komoditas meliputi nikel (Rp42 triliun), tembaga (Rp21,2 triliun), bauksit (Rp15,6 triliun), besi baja (Rp9,5 triliun), timah (Rp1,5 triliun), dan lainnya (Rp 8 triliun). Komoditas lain secara rinci adalah pasir, silika, emas, perak, kobalt, mangan, batubara, Aspal Buton, dan logam tanah jarang.

Dari Variasi komoditas, nikel jadi yang paling menonjol di antara yang lainnya. Hal ini dipicu perkembangan industri mobil listrik yang mana bahan nikel merupakan komponen Krusial dalam memproduksi baterai kendaraan.

Baca Juga:  Provinsi dengan Penghasil Padi Tertinggi di Indonesia

“Kita mempergunakan resource kita ini secara berkelanjutan dan salah program-programnya terutama adalah EV Battery, Electric Vehicle Battery yang mana kita ketahui, nikel adalah salah satu komponen Penting dari penciptaan nickel battery,” tutur Rosan Roeslani selaku Menteri Investasi dan Hilirisasi pada Konferensi Pers Realisasi Investasi TW III Tahun 2025 dalam kanal YouTube Formal Kementerian Investasi dan Hilirisasi (17/10).

Kemudian, subsektor perkebunan dan kehutanan menempati posisi kedua dengan nilai realisasi investasi Rp35,9 triliun yang terdiri atas komoditas kelapa sawit (Rp21 triliun), kayu log (Rp11,7 triliun), karet (Rp1,6 triliun), dan komoditas lainnya (Rp1,6 triliun).

Selanjutnya diikuti subsektor minyak dan gas bumi sebesar Rp15,4 triliun dengan rincian komoditas minyak bumi senilai Rp10,4 triliun dan gas bumi Rp5 triliun. Di posisi terakhir Eksis subsektor perikanan dan kelautan dengan perolehan Rp1,5 triliun yang terdiri atas komoditas garam, ikan TCT (tuna, cakalang, tongkol), udang, rumput laut, rajungan, dan tilapia.

Baca Juga:  5 Maskapai Penerbangan Paling On-Time Sedunia, Garuda Indonesia Puncaki Daftar

Walaupun perikanan dan kelautan mendapatkan realisasi investasi terendah, capaian ini Lagi Mempunyai potensi Buat Maju bertumbuh ke depannya. Hal ini mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan luas laut terbesar di dunia dengan perkiraan luas 3,2 Juta kilometer persegi.

Baca Juga: 5 Negara dengan Realisasi Investasi Asing Terbesar di Indonesia 2025

Sumber:

MensDaily hadir di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pria butuh ruang untuk mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan inspirasi.

Get Latest Updates and big deals

    Mens Daily @2025. All Rights Reserved.