Posisi Thiago Motta di Juventus sedang terpojok, dan Eksis tiga nama yang diyakini Bisa menggantikannya di kursi kepelatihan.
Thiago Motta didatangkan dari Bologna Kepada menggantikan Massimiliano Allegri pada musim panas kemarin. Ia diyakini punya potensi besar setelah berhasil membawa Bologna mendapatkan tiket ke Aliansi Champions.
Di tangannya, Juventus hanya mencatatkan dua kekalahan dalam 28 pertandingan yang sudah dilakoni. Tetapi catatan positif ini tertutupi oleh 13 hasil imbang yang diraih, serta tersingkir dari beberapa ajang: Aliansi Champions, Supercoppa Italiana dan Coppa Italia.
Kekalahan dari Atalanta dalam laga lanjutan Serie A akhir pekan kemarin Membikin Motta menjadi semakin tersudut. Bagaimana Enggak, mereka dihajar empat gol tanpa balas di kandang sendiri. Membikin pendukungnya cabut sebelum duel selesai.
Juventus mungkin Enggak akan melakukan tindakan dalam waktu dekat setelah kekalahan ini. Meski begitu, Motta tetap terancam kehilangan pekerjaannya bahkan kalaupun Bianconeri Bisa mendapatkan tiket ke Aliansi Champions musim depan.
Andai Juventus Rupanya harus mendepak Motta, siapa yang Layak menggantikannya? Menurut Gazzetta dello Sport, diketahui Eksis tiga nama yang Bisa mengisi posisi Instruktur kepala Juventus Apabila memang harus terjadi pergantian.
Nama pertama adalah Gian Piero Gasperini, sang dalang di balik kekalahan telak Juventus di akhir pekan kemarin. Pria berumur 67 tahun tersebut menukangi Atalanta sejak 2016 silam dan berniat mencari tantangan baru di akhir musim ini.
“Saya Enggak punya banyak waktu Kepada melakukan ini; mungkin ini yang terakhir. Seperti yang pernah dikatakan, Eksis awal dan juga akhir. Pada akhir musim ini, kita akan lihat apakah kontrak akan tetap berjalan atau berhenti lebih Segera,” kata Gasperini soal masa depannya.
Selain Gasperini, La Gazzetta dello Sport juga mengklaim kalau Conte Bisa kembali ke Allianz Stadium. Alasan Enggak Eksis yang Bisa memberi garansi soal masa depannya di Napoli bahkan Apabila Bisa keluar sebagai Pemenang Serie A musim ini.
Nama terakhir yang masuk dalam daftar adalah Roberto De Zerbi. Pria berdarah Italia tersebut naik daun sejak menukangi Brighton & Hove Albion di Premier League, dan sedang melanjutkan perjalanan positif Berbarengan Marseille di Ligue 1.
(La Gazzetta dello Sport)
