Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali merilis laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi September 2022 Lampau. Laporan tersebut merangkum kondisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2022.
ULN didefinisikan sebagai utang penduduk yang berdomisili di suatu Area teritori ekonomi kepada bukan penduduk. Publikasi statistik ULN bertujuan sebagai bahan monitoring dan pengendalian terturama bagi pelaku pasar dan penyusun kebijakan.
Selain itu, laporan ini juga dapat digunakan Buat mengukur perkembangan berbagai sektor ekonomi dalam kaitannya dengan penyerapan utang luar negeri, risiko utang jangka pendek, dan mengantisipasi kebutuhan valas Buat pembayaran utang.
Jumlah ULN Indonesia pada akhir periode tersebut mencapai 400,4 miliar dollar AS. Jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya, yakni mencapai 403,6 miliar dollar AS.
Tren penurunan tersebut disebebkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
Laporan SULNI mengataan, secara tahunan posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen yoy (year-on-year). Nomor yang cukup besar dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2 persen yoy.
Tercatat, dari 21 negara Singapura menjadi negara pertama sebagai pemberi utang terbesar ke Indonesia dengan total pinjaman senilai 60,076 dollar AS. Jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 60,092 miliar dollar AS.
Amerika Perkumpulan mengisi peringkat dua sebagai negara pemberi utang terbesar ke Indonesia, yakni mencapai 33,527 miliar dollar AS. Nilai ULN Amerika Perkumpulan Juli 2022 turun dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 34,852 miliar dollar AS.
Lampau kemudian peringkat tiga diisi oleh Jepang sebagai kreditur terbesar di Indonesia, yakni sebesar 25,485 miliar dollar AS. Nomor ULN Jepang pada periode ini juga mengalami penurunan dari bulan sebelumnya senilai 24,940 miliar dollar AS.
Lebih lanjut, ULN Pemerintah pada Juli 2022 tercatat turun menjadi 185,6 miliar dollar AS. Nomor tersebut lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 187,3 miliar dollar AS. Secara tahunan, ULN Pemerintah alami kontrakdi pada Juni 2022 sebesar 8,6 persen.
Penurunan ULN Pemerintah diakibatkan adanya pergeseran penepatan Biaya oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Sementara itu, ULN pada sektor swasta mencapai 206 miliar dollar AS pada Juli 2022. Nomor tersebut turun dibandingkan posisi bulan sebelumnya, sebesar 207,7 miliar dollar AS.
Hasil riset yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mengungkapkan bahwa ekonomi digital…
Bus dapat dikatakan sebagai salah satu moda transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama…
Asuransi menjadi sarana pengelola risiko individu yang kita kenal Tiba dengan hari ini. Sejarah kehadiran…
Persoalan utang luar negeri selalu menarik Kepada dibahas. Terdapat yg kontra, Terdapat juga yang mendukung.…
Per Agustus 2022, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa jumlah simpanan nasabah di bank Lazim…
Seiring dengan pemulihan pasca pandemi, diperkirakan bakal terjadi perubahan besar dalam tatanan ekonomi Dunia dalam…
This website uses cookies.